Cole Palmer berhasil mencuri perhatian pada musim lalu. Pemain berusia 22 tahun itu menjadi pemain yang tampil mencolok di tengah ketidakstabilan performa Chelsea. Juga, Cole mampu menunjukkan performa impresif di tengah surplus belanja pemain depan.
Palmer awalnya lebih banyak menghuni bangku cadangan. Namun, nasib berbalik tatkala banyak pemain depan Chelsea yang menderita cedera. Pemain asal Inggris itu pun dipiliha untuk dimainkan sejak menit awal.
Palmer membayar kepercayaan dari pelatih sebelumnya Mauricio Pochettino dengan baik. Tak tanggung-tanggung, pada musim pertamanya di Chelsea, Palmer mampu mencetak 25 gol dan 15 asis dari 45 laga yang dimainkannya.
Performa impresif itu pun menjadi jaminan pada musim kedua. Walau Pochettino dipecat dan digantikan oleh Enzo Maresca, Palmer tetap menjadi pilihan utama. Bahkan peran Palmer agak sedikit berbeda, yang mana bermain pada posisi nomor 10 di belakang striker.
Posisi itu membuat Palmer mempunyai banyak kesempatan dalam mencetak gol. Pemain yang ikut dipanggil masuk skuad Inggris pada Piala Eropa 2024 itu masih mencatatkan 14 gol dari 23 laga sebelumnya.
Akan tetapi, performa impresif Palmer itu tiba-tiba terhenti. Pemain didikan akademi Manchester City tak lagi mencetak gol dalam 17 laga terakhir. Kalau ditotalkan selama 1382 menit Palmer belum mencatatkan namanya di papan skor.
Padahal, salah satu julukan yang melekat pada Palmer adalah "Cold Killer" (pembunuh berdarah dingin) di depan gawang lawan. Pergerakan dan kelihaiannya membaca peluang untuk mencetak gol menjadi salah satu kelebihan dari Palmer.
Memang, Palmer tetap menjadi salah satu pemain yang mencatatkan banyak tembakan ke gawang. Akan tetapi, jumlah tembakan itu menjadi sia-sia lantaran tak menembus jaring lawan.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca menilai bahwa tergerusnya performa Palmer lebih disebabkan oleh faktor mental daripada taktik tim. Pelatih asal Italia itu menyatakan bahwa Palmer mengalami masalah mental yang ikut membuat sulit mencetak gol.
"Yang pasti itu adalah persoalan mental. Itu bukanlah taktik atau hal teknis," kata Maresca seperti terlansir dalam BBC Sport (26 April 2025).