Dalam rentang waktu empat hari, Chelsea menderita kekalahan dari klub yang satu dan sama. Adalah Brighton & Hove Albion yang menjadi seperti "nightmare" bagi Chelsea dalam empat hari terakhir.Â
Menariknya, mimpi buruk itu juga terjadi di stadion yang sama. Stadion Falmer.
Di pertemuan pertama terjadi ronde keempat ajang Piala FA. Chelsea yang sebenarnya sarat pemain bintang disingkirkan oleh Brighton dari ajang kompetesi tertua di daratan Inggris tersebut.
Satu trofi melayang dari tangan "The Blues" dan secara kasat mata terlihat sulit bagi Chelsea untuk bersaing mendapatkan trofi di ajang kompetesi domestik.Â
Barangkali target realistis Chelsea di Liga Inggris adalah mengakhiri musim 2024/25 di empat besar. Â
Satu-satunya asa yang tertinggal agar Chelsea tak nihil gelar adalah meraih trofi di kompetesi UEFA Confrence League. Performa Chelsea di ajang yang dinilai kasta ketiga kompetesi di benua Eropa cukup menjanjikan.
Setelah Brighton menyingkirkan Chelsea di Piala FA, lagi-lagi Brighton meruntuhkan mentalitas Chelsea. Dalam pekan ke-25 lanjutan Liga Inggris musim 2024/25, Brighton yang berlaku sebagai tuan rumah tampil superior atas tamunya, Chelsea.
Superioritas Brighton nampak tak hanya saat lewat skor yang tercipta ke gawang Chelsea, tetapi juga kesolidan lini belakang dan agresivitas dengan metode serangan balik dalam mengancam gawang Chelsea.
Bahkan, Chelsea tak mencatatkan satu pun tembakan yang tepat sasar ke gawang Brigton. Cole Palmer dan kawan-kawan tampak dingin di depan gawang Brighton. Untuk pertama kalinya sejak tahun 2021, Chelsea tak mencatatkan satu pun tembakan tepat sasar ke gawang lawan.
Mendominasi 70 persen jalannya laga, Chelsea sulit menembus kesolidan lini belakang Brighton. Sebaliknya, Brighton hanya memanfaatkan skema serangan balik yang efektif dan mematikan.Â