Klub Liga Inggris, Arsenal kembali berlaga di Liga Champions Eropa. Terakhir kali Arsenal berkompetesi Liga Champions terjadi pada musim 2016/17. Artinya, Arsenal sudah enem musim absen dari kompetesi nomor satu di Eropa ini.
Ketidakterlibatan Arsenal di Liga Champions terjadi bersamaan dengan mundurnya pelatih andalan, Arsene Wenger. Wenger menjadi salah satu pelatih yang membuat Arsenal selalu masuk empat besar di Liga Inggris yang juga meloloskannya ke Liga Champions.
Prestasi terbaik Arsenal di tangan Wenger saat tembus final Liga Champions tahun 2006. Saat itu Arsenal ditekuk oleh Barcelona di partai final.
Sewaktu dilatih oleh Wenger, Arsenal jadi langganan tetap di Liga Champions. Jalan Arsenal mulai mentok bersamaan dengan pergantian pelatih asal Perancis tersebut.
Musim ini, Arsenal kembali masuk Liga Champions berkat raihan menjadi runner up Liga Inggris musim lalu. Pada musim lalu, Arsenal hanya bermain di Liga Eropa karena gagal tembus empat besar Liga Inggris.
Arteta sendiri terbilang pelatih yang cukup berpengaruh. Dalam mana, pelatih asal Spanyol ini mampu mengubah permainan Arsenal hingga bisa kembali bersaing di empat besar Liga Inggris.
Musim ini, Arsenal kembali bersaing di Liga Inggris dan lagi menempel ketat pemuncak klasemen sementara, Manchester City. Arsenal bisa berpeluang meruntuhkan dominasi Man City musim ini jika mempertimbangkan komposisi skuad Arsenal musim ini.
Arsenal lagi-lagi royal dalam urusan belanja pemain musim ini. Declan Rice, Kai Haverzt, J. Timber dan penjaga gawang David Raya didatangkan guna menguatkan skuad Arsenal musim ini.
Dengan ini, Arteta mempunyai beberapa pilihan dalam melakonkan musim ini dan bersaing dengan Man City. Terbukti, di pos penjaga gawang, Arteta mempunyai dua pilihan antara Raya dan A. Ramsdale.
Raya dimainkan kontra PSV dan tampil apik. Performanya itu bisa menguatkan persaingan antara penjaga gawang. Bahkan, Arsenal bisa menjadi salah satu pesaing kuat di Liga Champions musim ini.