Liga Inggris tengah pekan ini sepertinya mulai menentukan klub mana yang akan keluar sebagai peraih trofi Liga Inggris. Dengan kemenangan 4-1 dari Manchester City atas Arsenal, peraih juara musim ini perlahan mulai terbuka.Â
Man City berpeluang mempertahankan gelar. Walau Arsenal masih berada di puncak, Man City mempunyai 2 laga tabungan, yang apabila dimenangkan semuanya akan secara otomatis menggeser Arsenal dari puncak.Â
Pendek kata, hanya keajaiban yang menghalangi Man City mempertahankan gelar Liga Inggris untuk tiga musim berturut-turut atau juga memberikan panggung juara pada Arsenal pada musim ini.Â
Selebihnya, klub-klub lain hanya bertarung untuk mendapatkan tiket Liga Champions Eropa atau pun Piala Eropa. Manchester United dan Newcastle United masih berupaya kuat agar tak keluar dari batas empat besar. Situasi cukup menantang lantaran persaingannya juga ketat.Â
MU mulai tampil tak konsisten
Hasil 2-2 kontra Tottenham Hotspur mempertegas ketidakkonsisten MU akhir-akhir ini. Setelah unggul 2-0 atas Tottenham, lagi-lagi MU dilanda sindrom kehilangan konsentrasi pada babak kedua.Â
Hasil seri tersebut, sontak saja, mengecewakan Pelatih Erik Ten Hag. Kekecawaannya karena MU melakukan kesalahan yang persis sama seperti laga-laga sebelumnya. Bukannya belajar dari pengalaman terdahulu, malah MU kembali jatuh pada situasi yang sama.Â
Lebih jauh, hal itu membuka kelemahan MU. Lini belakang kembali menjadi penyebab dari dua gol yang dibuat oleh Tottenham di babak kedua. Sangat terasa sekali efek dari kehilangan duo bek L. Martinez dan R. Verane di lini belakang MU.Â
Ten Hag tak mempunyai pilihan yang cocok untuk menutup lubang yang ditinggalkan oleh kedua bek tersebut. Makanya, dalam laga kontra Tottenham Ten Hag coba menduetkan P. Shaw dan Lindelof di lini belakang. Awalnya tampil solid.Â
Namun, perlahan konsentrasi lini belakang lenyap di babak kedua. Lini belakang tak bisa menjaga tempat kala Tottenham melakukan umpan-umpan silang.Â
Kesalahan itu persis sama kala MU ditahan imbang Sevilla 2-2 di Liga Eropa. Lini belakang MU tak bisa mengantisipasi umpan silang sehingga berujung gol.Â