Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jadi Bahagia dengan Gaya Hidup Minimalis

28 Maret 2023   11:02 Diperbarui: 28 Maret 2023   11:08 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hidup Minimalis. Foto: Shutterstock/Andrey_Popov via Kompas.com

Ternyata, melepaskan diri dari barang tertentu sangatlah sulit. Apalagi, barang itu mempunyai ikatan sejarah atau pun nilai sentimental. Makanya, butuh waktu untuk benar-benar melepaskan, termasuk mengolah perasaan pada barang-barang tertentu. 

Hampir tiga bulan berlalu saya coba mempraktikan hidup minimalis. Lemari pakaian mulai tampak lengang. Demikian juga kamar tidur. Walau masih banyak hal yang perlu diberikan dan dihilangkan, paling tidak saya mulai mempunyai sikap tak begitu bergantung pada barang tertentu. 

Efeknya cukup mendamaikan pikiran. Rasanya ringan. Tenang. Kebahagian diri dengan apa yang dimiliki pun mulai tumbuh. Bahkan, ada kecenderungan untuk tak begitu peduli dengan barang-barang. 

Apabila saya membeli barang baru, misalnya satu baju baru atau satu celana baru, saya pun harus menyumbangkan satu baju atau celana ke orang lain. Tujuannya, agar tak terjadi penumpukan.    

Setelah barang, saya coba melatih gaya hidup minimalis dengan makanan. Puas dengan makanan yang disiapkan dan yang tersedia. Juga, makan apa adanya, bukannya makan dengan gaya memilih. 

Keuntungannya tak hanya hemat anggaran. Akan tetapi, kita tak begitu memikirkan apa yang mau dimakan dan tak komplain apabila makanan yang disediakan tak sesuai dengan selera.  

Kadangkala pilihan makanan membebankan pikiran. Terlebih kalau kita berada pada level memilih. Karena terlalu memilih, kita menjadi tak bahagia dengan apa yang dimiliki dan disediakan. 

Namun, ketika kita puas dengan apa yang dimiliki, pikiran bisa tenang. Tak begitu peduli dengan apa yang dimiliki. 

Pendek kata, gaya hidup minimalis sangat menekankan kesediaan hati kita untuk melepaskan diri dari keterikatan pada materi. Kita puas dengan apa yang kita miliki. Kita juga senang dengan apa yang kita miliki. Ujung-ujungnya, kita menjadi bahagia dengan apa yang kita miliki. 

Gaya hidup minimalis merupakan cara membangun kebahagian dalam diri. Kita melepaskan keterikatan kita pada barang atau sesuatu yang membebankan hidup kita. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun