Pada satu sisi, rotasi pemain sedikitnya menyulitkan MU menembus barisan pertahanan West Ham. Malahan, MU terlebih dulu kebobolan.Â
Akan tetapi, rotasi pemain itu bisa menjadi salah satu kunci MU untuk tampil stabil. Pasalnya, MU perlu menjaga kondisi fisik para pemain agar bisa kuat berkompetesi di 3 kompetesi yang berbeda.Â
Dalam laga kontra West Ham, alur pertandingan mulai berubah ketika Ten Hag melakukan perubahan pemain. Termasuk saat Ten Hag memasukan  M. Rashford masuk menggantikan Antony di lini depan.Â
Intensitas permainan MU pun naik hingga tiga gol balasan masuk ke gawang West Ham.Â
Dalam hal ini, kemenangan MU tak lepas dari kejelian Ten Hag dalam melakukan pergantian pemain. Pergantian itu ikut mengubah mentalitas  permainan MU.Â
Ten Hag  mampu membaca titik lemah timnya, dan sekaligus mampu menemukan solusi dalam mengatasi kelemahan timnya.Â
Kejelian Ten Hag ini pun mengamini mentalitas MU yang tak gampang tunduk pada permainan lawan dan situasi yang cukup sulit. Tiga gol tercipta di 20 menit babak kedua. Artinya, MU Â tak gampang menyerah dan berupaya menemukan cara untuk mencetak gol balasan.
Dua kali MU melakukan hal yang sama dari tiga laga terakhir. Sebelumnya saat Barcelona  bertandang ke Old Trafford pada babak play off piala Eropa. MU tertinggal di babak pertama, tetapi kemudian mengubah jalannya laga di babak kedua.Â
Perubahan itu terjadi kala MU tampil lebih intens dan mengunci gerak permainan Barca. Sama halnya dengan West Ham yang merasa sudah unggul, tetapi tak sadar bahwa MU sementara berada pada level mental terbaik. Tolak tunduk adalah mentalitas yang ditunjukan MU saat ini. Â
Lebih jauh, kemenangan MU mempertegas  energi positif di kubu Setan Merah. Setelah mengakhiri paceklik 6 tahun tanpa meraih gelar, akhirnya MU kembali naik ke panggung juara musim ini di ajang Piala Carabao.Â
Energi positif ini makin kuat ketika MU mampu mengalahkan West Ham. Hal ini  akan menjadi salah satu kunci perjalanan MU dalam meraih trofi lainnya pada musim  ini.
