Berpikir kritis di sini berarti tak sekadar menerima setiap kejadian sebagai apa adanya, tetapi melihat itu dari pelbagai isisi kehidupan dan seturut daya analasi yang dimiliki.
Juga, peserta didik dilatih untuk menyatakan setiap argumen dengan pendasaran yang jelas dan bahkan mempertahankan argumen itu dengan premis-premis yang bisa dipertanggungjawabkan.
Di keluarga bisa dimulai dengan upaya orangtua menciptakan iklim diskusi dengan anak di keluarga. Anak diberi keleluasaan untuk memberikan dan menyatakan ide mereka.Â
Bahkan mereka juga dilatih untuk berargumen apabila tak menyetujui pendapat orangtua. Tujuannya, agar bisa berpikir dan merenungkan ide-ide yang mereka sampaikan.Â
Kemampuan berefleksi,memang, akan ditantang oleh perkembangan kecederasan emosional. Kendati demikan, kemampuan manusia untuk berefleksi sangat sulit tergantikan dan itu pun yang bisa menjadi kesempatan kita untuk menangkal efek negatif dari kehadiran kecerdesan buatan.Â
Salam