Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Cara Orangtua Menjadi Agen Literasi di Keluarga

8 Februari 2023   10:09 Diperbarui: 8 Februari 2023   20:15 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orantua membaca. Foto: Shutterstock via Kompas.com

Metodenya adalah guru mempersiapkan bahan untuk pelajaran di rumah, dan orangtua yang menjadi guru untuk anak-anak selama masa pandemi. Langkah itu memang sangat ideal lantaran orangtua mempunyai peran langsung dalam pendidikan anak. 

Persoalannya, ketika orangtua tak mempunyai kesadaran dan pengetahuan dalam mendidik anak. Bahkan ada orangtua yang tak peduli sama sekali dengan pendidikan anak, dan menyerahkan ke pihak ketiga. 

Atau juga, orangtua mendidik hanya semata-mata untuk memenuhi standar di sekolah tanpa menukik lebih dalam pada kebutuhan anak. Misalnya, orangtua yang menyelesaikan pekerjaan rumah untuk anak tanpa melibatkan anak sepenuhnya. 

Akibatnya, ketika anak-anak sudah kembali ke sekolah secara norma. Tak sedikit anak yang belum melek menulis, membaca, dan berhitung. 

Seorang teman yang berprofesi guru dan mengajar pelajaran agama untuk sekelompok anak-anak SD kelas empat mengeluh lantaran banyak anak yang belum bisa membaca. Teman ini meminta anak-anak untuk menghafal doa-doa tertentu.

Kesulitannya ketika ada anak yang belum tahu membaca. Dari pengalaman itu, teman itu menilai bahwa orangtua terbilang gagal dalam mendidik anak di masa pandemi. 

Ya, orangtua mesti mempunyai cara untuk membantu pendidikan anak. Paling kurang, orangtua berperan dalam mengatasi buta huruf anak. 

Lantas, bagaimana cara orangtua mengatasi buta huruf anak. Berikut beberapa cara yang sebagian saya masih rekam ketika masih anak-anak. 

Pertama, siapkan bahan bacaan

Orangtua perlu berinisiatif untuk menyiapkan bahan bacaan di rumah. Sewaktu masih SD di tahun 1990-an, ada banyak bahan bacaan anak-anak yang beredera. 

Di Flores, di tahun 90-an pernah ada majalah anak bernama Kunang-kunang. Majalah ini menjadi langganan di sekolah dan di keluarga. Majalah anak ini sangat bermanfaat lantaran banyak anak yang tertarik untuk membaca karena cerita-cerita yang tersajikan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun