Masalah Barcelona yang Harus Terpecahkan

Araujo tampak solid apabila ditandemkan dengan Christensen di jantung pertahanan. Kounde dan Balde makin memperjelas pencarian Barca untuk mengisi posisi bek kanan dan bek kiri. 

Jadinya, Marcos Alonso dan Eric Garcia harus rela menjadi pendamping para pemain ini. Padahal, Garcia sempat menjadi pilihan utam Xavi di awal-awal musim ini. 

Namun, performa Garcia tak konsisten, terlebih kala Araujo absen di jantung pertahanan karena cedera. Garcia gagal mengisi lubang yang ditinggalkan. 

Masalah lini belakang Barca mulai terpecahkan. Kepergian Pique bukanlah halangan. Bahkan membiaran Alba pada musim depan bukan lagi sesuatu yang patut dicemaskan. 

Yang paling penting untuk Xavi adalah memanfaatkan para pemain pelapis agar bisa mengimbangi kualitas bek belakang seperti Marcos Alonso dan Eric Garcia. 

Ketika lini belakang Barca sudah mulai tampil solid, tantangan selanjutnya adalah lini depan. Barca terlihat mentok apabila striker Lewandowksi performanya di bawah lever terbaik atau pun absen. 

Memang Barca masih meraih kemenangan, tetapi margin golnya hanya tipis. Bahkan Barca kesulitan menemukan sosok yang tepat sebagai alternatif untuk menjadi pencetak gol. 

Gavi dan Pedri ikut berkontribusi, namun peran kedua pemain lebih pada sebagai gelandang. Tak begitu sebagai skorer. 

Dembele mampu menjawabi tantangan  itu, tetapi Dembele juga tak begitu konsisten. Kadang-kadang Dembele lebih suka melakukan penetrasi sendirian dan akibatnya gampang terkunci oleh pertahanan lawan.

Rapinha masih mencoba menemukan performa terbaiknya di lini depan. Pemain timnas Brasil ini makin jarang mencetak gol. Makanya, nama Rapinha pun masuk isu untuk dilego gegara minim kontribusi di lini depan Barca. 

Menjadi kian bermasalah kalah Memphis Depay memilih bergabung dengan Atletico Madrid. Jadinya, Barca harus berharap sepenuhnya kepada Lewandowski sebagai striker tunggal di lini depan.