Faktor Pembeda dari Kemenangan Arsenal atas Manchester United

Arsenal berhasil menang atas tamunya, Manchester United (3-2) di stadion Emirates (22/1/23). Kemenangan itu tak hanya memantapkan posisi Arsenal di puncak klasemen sementara Liga Inggris 2022/23, tetapi juga menuntaskan misi balas dendam. 

Pasalnya, di pertemuan pertama pada musim ini di Liga Inggris, MU berhasil mengalahkan Arsenal di Old Trafford. Kekalahan itu bahkan mengakhiri tren kemenangan berturut-turut Arsenal di Liga Inggris. 

Menariknya, Arsenal baru menderita 1 kekalahan pada musim ini, dan kekalahan itu diperoleh ketika bermain kontra Arsenal. Makanya, menang kontra MU bukan semata-mata soal meraih poin, tetapi misi sampingannya adalah untuk membalas kekalahan yang terjadi di Old Trafford. 

Di hadapan pendukungnya sendiri, Arsenal tampil mendominasi atas MU. Seperti terlansir dari statistik, Arsenal menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola 58 persen. Belum lagi jumlah catatan tembakan ke gawang MU dengan 25 tembakan dan 5 mengenai sasaran. 

MU coba bermain efektif. Walau tak begitu melakukan tembakan ke gawang Arsenal, MU masih mampu mengancam gawang Arsenal yang dikawal oleh A. Ramsdale. Walau hanya 6 tembakan yang tercatat ke gawang Arsenal dengan 4 yang tepat sasaran, hal itu sudah membuat Ramsdale beberapa kali berjibaku menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Tren tak terkalahkan MU berakhir di tangan di tim berjuluk "Meriam Merah" ini. Terakhir kali, MU meraih kekalahan adalah 6 November lalu kala dikalahkan Aston Villa 3-1 di Liga Inggris. 

Untuk  "Setan Merah" kekalahan kontra Arsenal gagal menyalib Newcastle United di tempat ke-3 klasemen dan sekaligus menambah hasil tak meyakinkan dari dua laga terakhir di Liga Inggris. Tengah pekan lalu, MU ditahan imbang oleh Cyrstal Palace 1-1. 

Kehilangan 4 poin dari dua laga terakhir memang menyakitkan. Namun, hal itu pun menjadi pelajaran bagi MU untuk terus bersaing dengan tim-tim kuat seperti Arsenal.   

Ya, kontra MU, Arsenal menunjukkan faktor pembeda. Arsenal menampilkan karakter tim yang tak pantang menyerah dan permainan tim yang solid. 

MU sudah unggul lebih dahulu dari lewat gol yang dibuat dari tendangan jarak Jauh oleh Marcus Rashford. Walau demikian, Arsenal tak patah arang. Sebaliknya, alih-alih mau bermain bertahan dan aman, MU kebobolan karena lenturnya kosentrasi lini belaknag.