Sengatan Menyakitkan Brentford dan Kelemahan Lama Liverpool

Dalam mana, Liverpool tampil tak konsisten dan harus terlempar keluar dari 4 besar. Ancaman tak bermain di Liga Champions pada musim depan seolah bisa menjadi nyata untuk Liverpoo. 

Sebenarnya Liverpool sudah mengawali kompetesi liga Inggris setelah piala dunia 2022 dengan performa yang meyakinkan. Ada tanda-tanda kembangkitan. 

Namun, di awal tahun baru 2023, Liverpool seolah kembali pada jalan yang lama. Tanda-tanda kebangkitan itu runtuh. Sebaliknya, Liverpool menunjukkan beberapa titik kelemahan yang perlu dibenahi di jendela transfer bulan Januari ini.

Kendati diperkuat oleh duo bek Ibrahahimi Konate dan Virgin van Dijk di lini belakang, Liverpool tak bisa membendung efektivitas permainan Brentfrod. 

Akibatnya, Klopp harus mengganti dua bek pada babak kedua. Konstantinos Tsimikas dan Van Dijk ditarik keluar. Artinya, Klopp paham betul titik lemah timnya. 

Belum lagi, lini tengah yang gagal mengembankan permainan sekaligus memotong aliran serangan permainan Brentford. Harvey Elliot gagal bersinar. Thiago dan Fabinho juga kurang berenergi untuk mengembakan permainan tim. 

Menjadi sangat menyakitkan untuk Liverpool tatkala lini depan juga gagal bersinar.

Darwin Nunez kembali menunjukan level inkonsisten. Ketika skor masih 0-0, pemain timnas asal Uruguay ini mempunyai peluang besar untuk  mencetak gol. 

Pelatih Jurgen Klopp seolah tersadar bahwa di tahun ketujuhnya sebagai pelatih menjadi tantangan terbesar. Tak tanggung-tanggung, 7 poin menjadi gap Liverpool dengan Manchester United yang berada di peringkat ke-4 klasemen sementara Liga Inggris. 

Jarak ini terbilang jauh. Berada di luar empat besar bukanlah situasi yang lazim untuk Liverpool selama berada di tangan Jurgen Klopp. 

Kelemahan lama, terlebih khusus sebelum piala dunia 2022 kembali hadir di kubu Liverpool. Kelemahan ini bisa menjadi  batu sandungan terbesar dan menghalangi Liverpool untuk bersaing masuk 4 besar.