Keuntungan pertama adalah soal keterbukaan anak. Anak tak mempunyai alasan untuk berbohong ketika pergi keluar untuk bertemu dan bertamu di rumah pacarnya. Pasalnya, orangtua sudah mengenal pacar dari anak mereka. Â
Tugas orangtua hanyalah mengarahkan anak agar tak berelasi terlalu jauh yang bisa merugikan di waktu yang akan datang. Tetap pendidikan dinomorsatukan. Bahkan soal masa depan tetap diingatkan oleh orangtua.Â
Keuntungan kedua adalah orangtua terlibat secara tak langsung dalam relasi anak. Dalam arti, ketika orangtua mengenal pacar anaknya, dia pun membangun relasi tertentu dengan pacar anak mereka.Â
Jadinya, orangtua tak ragu berkomunikasi  pacar anak mereka. Bahkan komunikasi itu menyangkut anak mereka.Â
Pasalnya, tak jarang terjadi ketika anak lebih banyak mencurahkan isi hatinya kepada pacarnya daripada kepada orangtua.
Alih-alih menanyakan situasi anak mereka secara tak langsung, orangtua bisa saja memanfaatkan keberadaan pacar mereka. Bahkan bisa memanfaatkan pacar mereka untuk meberikan nasihat atau memotivasi anak mereka.
Keuntungan ketiga, orangtua gampang mengontrol relasi yang terjadi. Kontrol akan tercipta ketika orangtua sudah mengenal dan berelasi secara intens dengan pacar dari anak mereka.Â
Pacar dari si anak tak dipandang sebagai orang luar, tetapi bagian dari keluarga. Ketika ada momen-momen tertentu di rumah, pacar dari si anak diundang dan dilibatkan. Jadinya, si pacar tak merasa diri sebagai orang asing.Â
Ketika pacar dari si anak sudah merasa at home, orangtua pun mempunyai kesempatan untuk menasihati pacar anak mereka sebagaimana kepada anak mereka.Â
Realitas anak berpacaran sangat sulit dihindari dari perkembangan anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu mempunyai disposisi batin dalam menerima realitas  tersebut.Â
Tujuannya, agar anak bisa berkembang ke arah yang positif, relasi berpacarannya tak merugikan, tetapi lebih memberikan nilai-nilai yang bermanfaat. Â
Salam