Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketakberdayan Liverpool dan Pertaruhan Nasib Jurgen Klopp

11 Oktober 2022   06:57 Diperbarui: 11 Oktober 2022   07:04 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Klopp, Pelatih Liverpool | Foto: AFP/Alberto Pizzoli via Kompas.com

Kekalahan Liverpool dari Arsenal di stadion Emirates (9/10/22) dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-9 kian merumitkan posisi Liverpool di klasemen sementara Liga Inggris. Liverpool yang digadang-gadang sebagai saingan terkuat Manchester City malah harus terlempar keluar dari 6 besar klasemen sementara Liga Inggris. 

Hingga pekan ke-9, Liverpool berada di posisi ke-10 klasemen sementara dan Liverpool pun masih mempunyai satu tabungan tersisa. Tak berlebihan, setelah kekalahan di stadion Emirates Manajer Jurgen Klopp pun menilai bahwa timnya sudah berada di luar lintasan juara Liga Inggris.  

Performa Liverpool pada musim ini tak begitu menjanjikan. Tim yang berhasil meraih trofi community shield dengan mengalahkan Man City di awal musim ini berjalan terbalik dengan apa yang sementara dilakukan Man City. Man City sementara berada pada periode konsisten berada di tempat kedua menguntit pemuncak klasemen sementara Liga Inggris. 

Sementara itu, Liverpool belum menghadirkan tanda-tanda pembenahan. Terbukti, Liverpool belum pernah menang di laga tandang di Liga Inggris.  

Tatkala Liverpool kalah telak dari Napoli (4-1) di ajang Liga Champions, Manajer Jurgen Klopp sudah mewanti-wanti bahwa kebangkitan Liverpool hanya bergantung pada skuadnya sendiri. Timnya harus bangkit dan memperbaiki situasi yang terjadi. 

Akan tetapi, alarm Klopp itu belum mendapat titik terang. Liverpool makin terjerembab. Tampaknya, Liverpool seolah berada pada masa kejatuhan, di mana euforia performa gemilang Liverpool musim lalu seolah menguap begitu saja. 

Ya, musim 2020/21 lalu terbilang sebagai salah satu musim terbaik Liverpool. Tak tanggung-tanggung, Liverpool seperti masuk empat final dari empat kompetesi yang dimainkan. Di akhir musim, Liverpool hanya mendapatkan trofi Piala FA dan Piala Carabao. 

Lalu, di liga champions anak-anak asuh Jurgen Klopp ini tunduk dari Real Madrid (1-0) dan secara dramatis di Liga Inggris, Liverpool kalah poin dengan Man City yang ditentukan pada laga terakhir. 

Performa Liverpool pada musim lalu seolah menguatkan prediksi bahwa tim berjuluk "The Reds" bisa mengulangi hal yang sama. Pasalnya, skuad Liverpool tak begitu berbeda dari periode sebelumnya. 

Ketika Sadio Mane memilih hengkang ke Bayern Munchen, Liverpool berhasil membeli Darwin Nunez dari Benfica. Namun, pergantian tempat Mane dengan Darwin ini belum memberikan asa positif di kubu Liverpool. Bisa dibilang, Darwin gagal menutup lubang yang ditinggalkan oleh Mane. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun