Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Agar Tetap Jadi Suporter yang Fanatik Tapi Tak Anarkis

5 Oktober 2022   19:38 Diperbarui: 5 Oktober 2022   19:47 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi situasi di stadion. Foto: Kompas.com/Suci Rahayu

Setiap kita mempunyai kesukaan pada hal tertentu. Salah satunya kesukaan kita pada salah satu cabang olahraga. Misalnya sepak bola, olahraga yang sudah sangat merakyat di Indonesia.

Kesukaan kita pada cabang sepak bola membuat kita mempunyai klub idaman, baik itu di dalam negeri maupun klub-klub di Eropa. Kita bahkan menjadi suporter fanatik.

Karena itu, kita begitu lekat dengan klub yang kita idolai. Setiap berita yang bersentuhan dengan olahraga dan klub yang kita sukai, kita lahap dan nikmati. 

Tak jarang, kita mengenakan atribut-atribut yang melekat dengan klub yang kita idolakan. Jadinya, kita begitu melekat dengan atribut-atribut dengan klub dan olahraga tersebut.

Pelbagai sebab yang membuat kita fanatik dalam mengidolakan olahraga dan klub tertentu. Sepak bola, misalnya, sudah menjadi olahraga yang merakyat di Indonesia sehingga cabang olahraga ini sulit dilepaskan dari generasi ke generasi.

Lalu, pengidolaan kita juga terjadi karena faktor kecintaan dan kesukaan kita pada gaya bermain dan tata kelola sebuah klub. Juga, hal itu juga didasari oleh latar belakang tertentu, seperti faktor tempat, budaya, dan sejarah dari sebuah klub.

Saya mempunyai teman yang sangat mengidolakan klub asal Liga Inggris, Liverpool. Ketika Liverpool tampil merosot, dan Manchester United berada dalam performa terbaik di tahun 90-an dan awal 2000-an, teman itu tolak mundur mengidolakan Liverpool.

Lantas, pernah saya coba bertanya tentang alasannya mendukung klub yang sementara dilatih oleh Manajer Jurgen Klopp saat ini.

Alasannya karena sejarah di balik klub Liga Inggris tersebut. Rupanya, karena begitu mengidolakan klub itu, dia begitu mendalami hingga sejarah klub yang dijuluki "Si Merah" itu. Bahkan pendalamannya pada sejarah klub tersebut mengakarkan sikap fanatiknya. Kalah atau menang tak meruntuhkan kecintaannya pada klub yang diidolainya itu. 

Alasan-alasan seperti dibeberkan di atas membuat kita menjadi suporter yang fanatik. Kita begitu melekat dengan klub yang kita idolakan sehingga membuat kita tak hanya mengenal klub tersebut, tetapi juga kita membela dan mempertahankan ketika klub yang kita bela itu menghadapi situasi tertentu, seperti menghadapi kekalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun