Untuk itu, faktor favorit di atas kertas bukanlah takaran mutlak untuk meraih kemenangan. Kendati Madrid tak diunggulkan musim lalu, namun Carlo Ancelotti berhasil meramu timnya untuk tampil efektif dan mengeluarkan mentalitas terbaik dari timnya.
Faktor yang menyebabkan Madrid tak diunggulkan musim lalu lebih karena komposisi skuad. Madrid umumnya dihuni oleh para pemain senior.Â
Seperti musim ini, Madrid tak begitu aktif dalam urusan transfer pemain pada musim lalu. Hanya D. Alaba yang menambah kekuatan Madrid musim  lalu.
Musim ini, Madrid hanya merekrut dua pemain, A. Rudiger dan A. Tchouameni. Â
Kendati demikian, Ancelotti berhasil meramu para pemain senior dengan pemain muda seperti Vinicius Jr, Rodrygo, F. Â Valverde, dan Camavinga di tim. Formula yang sama bisa kembali berlaku pada musim ini. Â
Ramuan Ancelotti berhasil. Pelatih asal Italia ini membuktikan bahwa kemenangan di Liga Champions tak hanya memerlukan dominasi tim dalam mengontrol pertandingan.Â
Yang paling penting adalah efektivitas untuk memanfaatkan setiap peluang dalam mencetak gol dan dan dibarengi dengan semangat kerja para pemain sepanjang laga dan kesolidan di lini belakang.Â
Gaya ini pastinya akan kembali diterapkan oleh Ancelotti pada musim 2022/23 ini.Â
Secara umum, dari sisi komposisi skuad, Madrid tak terlihat sebagai unggulan utama di kompetesi nomor satu di Eropa ini. Malahan, banyak pihak kembali mengunggulkan Manchester City, PSG, Liverpool, dan Bayern Munchen. Â
Dalam wawancara sebelum laga perdana di Liga Champions 2022/23 kontra Celtic Ancelotti juga mengakui bahwa timnya memang tak begitu difavoritkan pada musim ini.Â
Malahan, kalau ditelisik lebih dalam, Barcelona yang merupakan rival abadi Madrid di Spanyol jauh lebih difavoritkan untuk menjadi juara Liga Champions.Â