Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Manchester City Menemukan Formula Terbaik untuk Erling Haaland

28 Agustus 2022   19:41 Diperbarui: 3 September 2022   22:46 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erling berhasil mencetak tiga gol dalam laga kontra Crystal Palace. Foto: AFP/Nigel Roddis via Kompas.com

Kala Erling Haaland memutuskan untuk bergabung ke klub Liga Inggris, Manchester City, salah satu pertanyaan yang mencuat ke permukaan, apakah pemain asal Norwegia itu mampu menunjukkan permainan terbaiknya dengan Man City dan di Liga Inggris?

Haaland menghadapi dua realitas yang berbeda ketika menerima pinangan Man City. Pertama-tama, pemain berusia 22 tahun ini berhadapan dengan iklim sepak bola Inggris, yang dinilai penuh tuntutan dan persaingan. 

Tuntutan itu tak hanya berasal dari lapangan hijau, tetapi juga dari luar lapangan hijau. Tuntutan itu tak hanya dari suporter, tetapi juga media massa. 

Bukan rahasia lagi jika media Inggris terbilang "cerewet" dalam menilai performa pemain baru, terlebih lagi para pemain yang dinilai mencolok di liga sebelumnya. Terbukti dengan sorotan media-media Inggris pada performa Haaland.

Penilaian miring mulai muncul ketika Man City kalah dari Liverpool (3-1) di laga Community Shield. Alih-alih menilai permainan tim secara keseluruhan, media cenderung menyoroti performa Haaland. Bahkan pelatih Man City, Pep Guardiola dimintai keterangannya atas performa dari anak asuhnya tersebut.  

Komentar miring dibayar Haaland di laga perdana Man City kontra West Ham di Liga Inggris. Tak tanggung-tanggung, Haaland memborong 2 gol kemenangan untuk Man City. 

Akan tetapi, performanya itu malah tak berlanjut di pekan ke-2  saat Man City menang 4-0 kontra Bournemouth. Tercatat, Haaland hanya melakukan 8 kali sentuhan dalam laga tersebut. 

Kembali media Inggris menggoreng performa dari pemain timnas Norwegia tersebut. Pendek kata, ketika Haaland tak tampil gemilang, pelbagai isu miring menghantui Haaland. 

Situasi ini menjadi salah satu tantangan Haaland menghadapi iklim sepak bola Inggris. Apabila tak bermental kuat, hal itu malah bisa menjadi batu sandungan bagi Haaland untuk menampilkan performa terbaiknya. 

Selain iklim sepak bola Inggris, Haaland juga perlu beradaptasi dengan gaya permainan Pep Guardiola. Guardiola yang bermain tanpa striker murni pada musim lalu mau tak mau harus memburu striker untuk musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun