Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erling Haaland Sumbat Kritikan dan Pep Guardiola Harus Ubah Taktik

8 Agustus 2022   10:45 Diperbarui: 8 Agustus 2022   10:48 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erling Haaland merayakan golnya ke gawang West Ham bersama rekan-rekan setimnya. Foto: AFP/Justin Tallis via Kompas.com

Eksekusi penalti Haaland pun begitu tenang. Tak tergesa-gesa dan tanpa penuh aba-aba, tetapi arah bola sangat akurat dalam mengecoh kiper West Ham. 

Cerita yang persis sama juga terjadi di gol kedua Haaland. Kembali Haaland cerdik membaca umpan terobosan dari Kevin de Bruyne dari sebuah pergerakan serangan balik. 

Pergerakan Haaland dalam laga kontra West Ham menunjukkan nalurinya sebagai striker. Pandai melihat celah di antara bek-bek lawan.  

Tentu saja, performa dan dua gol Haaland pada debut perdananya di Liga Inggris ikut menyumbat para pengeritiknya. Atas itu, Guardiola juga tak bisa menyembunyikan pujian sekaligus apresiasi besar untuk Haaland. 

Seperti terlansir dari The Guardian.com (7/8/22), Guardiola menilai bahwa Haaland terlahir untuk mencetak gol. 

Pandangan Guardiola ini secara tak langsung menyiratkan rencana dan taktik Guardiola di waktu-waktu yang akan datang. 

Dalam mana, Guardiola bisa sedikit memoles lini depan dengan memanfaatkan naluri dan efektivitas Haaland. 

Permainan dari kaki ke kaki dan memanfaatkan cela sempit lini belakang lawan diminimalisir apabila Haaland ditempatkan sebagai penyerang tengah. Haaland bukanlah tipe pemain yang pandai dalam urusan dribel dan juga cerdik bermain bola dari kaki ke kaki di area pertahanan lawan.  

Sebaliknya, Guardiola menginstruksikan para pemainnya untuk bermain lebih agresif, cerdik membaca pergerakan Haaland, cepat menyuplai bola ke arah depan, atau pun melakukan umpan sigap ke striker bertubuh jangkung ini. 

Dengan ini, para pemain pun mengurangi permainan dari kaki ke kaki yang mendominasi lagi. Hal ini bisa terjadi apabila Guardiola memanfaatkan kualitas Kevin de Bruyne dan Bernardo Silva, duo gelandang yang memiliki umpan passing  di atas rata-rata.  

Perubahan taktik Guardiola demi kepentingan Haaland bisa terbaca. Guardiola memainkan J. Grealish dan P. Foden sebagai pendamping Haaland di lini depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun