Laga antara Liverpool dan Manchester City pada pekan ke-32 Liga Inggris 2021-22 (10/4/22) akan menjadi salah satu perhatian menarik pecinta sepak bola pekan ini. Hasil duel ini akan menentukan tempat di posisi puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Untuk sementara, Man City berada di puncak dengan 73 poin. Lalu, Liverpool menyusul dengan 72 poin. Padahal pada bulan Januari, Man City sempat unggul 14 poin atas Liverpool.
Sejak saat itu, Liverpool menjaga konsistensi dengan meraih kemenangan, sementara Man City beberapa kali raih hasil seri dan bahkan hasil kalah.
Gap 1 poin memungkinkan Liverpool menyingkirkan Man City apabila berhasil meraih kemenangan. Begitu pula ketika Man City mengalahkan Liverpool. Man City pun bisa sedikit bernapas lega dari himpitan kejaran Liverpool.
Man City dan Liverpool terbilang tampil konsisten pada musim ini. Konsistensi kedua tim ini melanjutkan tren rivalitas keduanya pada 4 musim terakhir.
Paling tidak, untuk musim ini kedua tim bersaing di tiga kompetisi berbeda. Selain bersaing merebut trofi Liga Inggris, Man City dan Liverpool juga akan bertemu di partai semifinal Piala FA pada pekan depan. Lalu, apabila tak ada aral melintang kedua tim bisa saja bertemu di partai final Liga Champions.
Bagi pelatih Liverpool Jurgen Klopp, meladeni Man City merupakan tantangan untuk meraih 4 trofi pada musim ini. Sebaliknya, bagi Guardiola Liverpool dinilai sebagai saingan serius untuk mendapatkan tiga trofi.
Tak ayal, situasi musim ini makin mempertegas rivalitas antara Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Tak segan-segan, pelatih Man City Pep Guardiola menilai bahwa Jurgen Klopp adalah rival terbesarnya dalam 13 tahun terakhir.
Lebih jauh, menilai rivalitasnya dengan Klopp, Pep Guardiola mengakui bahwa Klopp mendorongnya untuk tampil baik dan bahkan membuat dirinya untuk tinggal 10 musim lagi di Man City untuk melanjutkan rivalitas di antara keduanya (The Mirror.com 9/4/22).
Bagi Pep, rivalitas tersebut memberikan efek positif. Dari sisi kualitas, Pep tertantang untuk mengasah kemampuannya sebagai seorang pelatih. Bertemu dengan tim sekelas Liverpool merangsang Pep untuk membangun strategi yang bisa meladeni kekuatan Liverpool.