Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arti Sikap Pasif Ralf Rangnick dan Pep Guardiola pada Transfer Pemain

3 Februari 2022   08:52 Diperbarui: 3 Februari 2022   13:38 2704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Rangnick, pelatih Manchester United. Foto: Paul Ellis via Kompas.com

Duo tim sekota Liga Inggris asal kota Manchester, Manchester United dan Manchester City, terlihat kalem dan pasif di musim transfer pada bulan Januari tahun ini. MU tanpa pemain baru, sementara Man City memang mendapatkan pemain baru dari River Plate, tetapi kemudian langsung dipinjamkan ke klub yang sama.

Tandanya, kedua tim puas dengan komposisi skuad yang dimiliki. Perubahan skuad memang penting tetapi juga berisiko. Terlebih lagi ketika musim kompetesi sementara berjalan.

Malahan, Ralf Rangnick merelakan peminjaman Donny van de Beek ke Everton dan Antony Martial ke Sevilla. Belum lagi, belenggu persoalan yang menghinggapi pemain muda Mason Greenwood. Artinya, Rangnick kehilangan tiga pemain depan di bulan Januari ini.

Di tengah situasi seperti ini, Rangnick bisa saja tak hanya memercayakan skuad tim senior, tetapi juga melimpahkan tanggung jawab kepada para pemain didikan akademi. Hal itu sudah terlihat di beberapa laga terakhir ketika Rangnick kerap memainkan pemain muda Anthony Elanga.

Jadi, tak adanya transfer untuk MU menjadi berkah bagi para pemain muda di MU. Boleh jadi, bukan saja Elanga yang diorbitkan, tetapi beberapa pemain muda lainnya.

Paling tidak, mereka memiliki 6 musim untuk membuktikan diri agar kelak bisa mendapat tempat tetap di skuad MU.

Sejauh ini, gaya kepelatihan Rangnick masih dalam proses adaptasi. Hasilnya tak terlalu mengecewakan. Rangnick hanya kalah satu kali dari delapan laga.

Lalu, semenjak Rangnick menjadi pelatih, MU berhasil mengumpulkan 17 poin. Hanya kalah dari Man City dengan 25 poin dari 9 laga. Akan tetapi, lebih baik daripada yang dicapai oleh Chelsea (11 poin dari 9 laga) dan Liverpool (7 laga dengan 14 poin).

Catatan ini tak buruk untuk seorang pelatih baru yang reputasinya masih sangat hijau untuk konteks Liga Inggris. Maka dari itu, MU membutuhkan waktu beradaptasi dengan gaya kepelatihan dan formasi Rangnick di MU yang dikenal dengan gaya gegenpressing ini.

Bisa jadi, keengganan Rangnick untuk mendatangkan pemain baru di jendela transfer bulan Januari ini merupakan bagian dari rencananya untuk tetap mempercayakan skuad yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun