Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Tottenham Hotspur Lebih Yakin dan Man United Ragu dengan Antonio Conte

4 Januari 2022   07:02 Diperbarui: 5 Januari 2022   07:17 7279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte, pelatih Tottenham Hotspur. Foto: Adrian Dennis via Kompas.com

Tottenham Hotspur dan Manchester United (MU) persis mengalami nasib yang sama di beberapa bulan terakhir. Kesamaan itu nampak ketika penampilan tim yang di awal musim begitu gemilang, namun perlahan menurun dan melempem. 

Akibatnya, kedua klub memutuskan untuk melakukan pemecatan pelatih. Tottenham terlebih dahulu memecat Nuno Gomez dari kursi pelatih. MU memecat Ole Gunnar Solksjaer, walaupun keputusannya begitu lama diambil oleh manajemen klub. 

Lalu, kedua klub memiliki ketertarikan pada sosok yang satu dan sama. Antonio Conte. Pelatih asal Italia sama-sama menjadi target dari MU dan Tottenham Hotspur. 

Namun, Tottenham bergerak lebih cepat. Memang, di awal musim ini, sudah ada kontak antara Tottenham dan Antonio Conte. Namun, kedua belah pihak tak menemui kata sepakat. Akhirnya, Tottenham memilih Nuno Gomez sebagai pelatih kepala. 

Pilihan Tottenham tak memenuhi harapan. Gomez gagal memenuhi ekspetasi. Klub pun memecatnya dan beralih kembali pada Antonio Conte sebagai pilihan. 

Kali ini, Tottenham terlihat belajar dari kesalahan di awal musim. Antara Tottenham dan Conte mencapai kata sepakat. Tentu saja, kata sepakat ini tercapai bukan saja Conte menyepekati apa yang diinginkan klub, tetapi juga klub juga setuju dengan pertimbangan dan kebijakan yang akan diambil Conte di Tottenham. 

Ketika Tottenham sudah resmi menjadi pelatih Tottenham, MU masih belum memecat Solksjaer. MU masih terlihat abu-abu dengan nasib Solksjaer. Sama halnya, MU terlihat ragu untuk mengambil keputusan memecat Solksjaer dan memilih Conte sebagai pelatih kepala. 

Padahal, Conte masuk bursa calon terkuat sebagai pelatih MU. Akan tetapi, MU bersikap seperti Tottenham di awal musim, di mana MU tak begitu tertarik untuk searah dengan keinginan Conte sebagai pelatih kepala. 

Ketika MU dilanda keraguan memecat Solksjaer dan menimbang Conte sebagai pelatih MU, Tottenham berani mengambil keputusan. 

Sejauh ini, keputusan Tottenham terbilang tepat. Dari 9 laga yang dilakonkan Conte bersama Tottenham di Liga Inggris, Conte tak sekalipun mengecap kekalahan. 

Bahkan Tottenham kembali menjadi salah satu pesaing kuat untuk masuk wilayah 4 besar klasemen sementara Liga Inggris. Berada di posisi ke-6 dan masih menyisahkan 3 laga, Tottenham bisa saja menggeser Arsenal di posisi ke-4. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun