Rangnick sendiri tak berkesan pada tim yang lebih menekankan penguasaan bola dari kaki ke kaki tanpa menebarkan ancaman pada gawang lawan. Bahkan, dia tak terlalu tertarik ketika para pemain mengoper bola kembali ke daerah pertahanan dan ke penjaga gawang.
Yang dimaui oleh Rangnick adalah tim harus bergerak cepat untuk melakukan serangan ke depan. Tiap individu berupaya untuk membangun serangan guna menekan pertahanan lawan.
Apa yang dilakukan oleh Rangnick ini sudah diikuti oleh Klopp dan Thomas Tuchel. Bahkan pelatih Bayern Munchen, Julian Naggelsmann juga melakukan pola yang persis sama. Makanya, gaya ini bisa dikatakan sebagai gaya a la Jerman.
Penentuan Rangnick ini seolah menjadi upaya MU mengikuti jejak Liverpool. Bukan rahasia lagi jika perkembangan Liverpool sampai saat ini terjadi berkat upaya Jurgen Klopp dengan gaya gegenpressing.
Pindah dari Dortmund, Klopp langsung memberikan efek pada performa Liverpool. Gaya gegenpressing dibangun di Liverpool. Gaya ini mampu membuat Liverpool berjaya di Liga Inggris dan Liga Champions.
Hal yang sama pula dilakukan oleh Thomas Tuchel. Paling terkini ketika Chelsea mampu mengalahkan Juventus dengan skor 4-0. Walau tanpa penyerang tunggal, Tuchel mampu memompa semangat para pemain untuk menciptakan ancaman dan peluang ke gawang Juventus.
Para pemain Chelsea bermain cepat dan itu membuat Juve kewalahan. 4 gol yang bersarang ke gawang Juve merupakan buah dari gaya sepak bola yang sudah dibangun oleh Rangnick.
Gaya gegenpressing sangat menekankan kecepatan dan kedisiplinan para pemain. Ketika bola direbut lawan, para pemain berupaya sedemikian untuk mengunci daerah pertahanan dari serangan lawan.
Tak hanya itu. Rangnick juga menekankan manfaat tendangan bola-bola mati, seperti sepak pojok dan tendangan bebas.
Tendangan pojok atau pun tendangan bebas harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mendapatkan gol. Makanya, porsi latihan untuk tendangan dari bola-bola mati pun mendapat tempat yang cukup besar. Â
Dari pengalaman kerja, Rangnick memang belum pernah melatih klub besar seperti Man United. Sebagian besar karir kepelatihannya terjadi di klub-klub Bundesliga Jerman. Â