Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Agar Candaan Kita Tak Melukai Hati dan Menimbulkan Konflik

20 Oktober 2021   19:25 Diperbarui: 27 Oktober 2021   21:58 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar bercanda tidak menimbulkan konlik | Sumber: Pexels/ELEVATE

Dalam laga antara Lazio kontra Inter Milan pekan lalu (17/10/21), sebuah drama konyol terjadi. Pemain Lazio, Luiz Felipe melakukan candaan yang berujung cekcok di antara kedua tim.

Ketika peliut akhir laga bertiup, Felipe yang melihat pemain Inter Milan, Joaquin Correa, Felipe langsung melompat di punggung Correa. Candaannya itu lebih karena faktor pertemanan di antara mereka.

Sayangnya, candaan itu tidak direspon secara positif oleh Correa dan beberapa rekan setimnya.

Candaan itu pun memantik pelbagai komentar. Salah satu komentar menilai bahwa candaan Felipe terlalu berlebihan dan tak etis sama sekali.

Correa sementara terluka karena timnya kalah 1-3. Siapa pun sewaktu dalam kondisi terluka tak mau diganggu atau pun diejek dengan candaan apa pun.

Alih-alih bercanda karena faktor persahabatan, namun candaan itu menimbulkan cekcok. Bukannya persahatan yang menguat, tetapi persahabatan antara kedua belah pihak ikut terganggu.

Memang, bercanda sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah relasi. Bahkan bercanda bisa mempererat relasi antara satu sama lain.

Umumnya, kita bercanda karena kita mau membuat suasana menjadi rileks, kedekatan bisa terbangun, dan membangun situasi gembira di antara satu sama lain.

Perlunya bercanda melihat waktu dan tempat | Foto: Shutterstock via Kompas.com
Perlunya bercanda melihat waktu dan tempat | Foto: Shutterstock via Kompas.com

Namun, kita juga perlu tahu tentang apa yang boleh dan tak boleh sebelum mengeluarkan candaan atau gurauan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun