Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tiga Hal yang Perlu Dibangun dari Tempat Kerja Pertama

16 Oktober 2021   21:31 Diperbarui: 17 Oktober 2021   18:51 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana masuk kerja hari pertama. Sumber: Kompas.com

Pengalaman dari tempat kerja pertama, terlebih khusus setelah tamat kuliah, selalu memberikan kesan tertentu. Kesan ini menjadi menarik apabila kita mendapatkan gaji pertama. Biasanya, gaji pertama selalu dijadikan bahan traktiran untuk teman-teman terdekat.

Adik saya saat dia mendapat gaji dari tempat kerja pertama langsung mentraktir orang satu rumah. Makan malam berubah seperti sebuah pesta kecil.

Kendati apa yang dibelanjakannya sudah setengah dari gajinya, namun ada kebanggaan dari apa yang sudah diperolehnya. Gaji pertama dari tempat kerja pertama. Terlebih lagi, baru segar dari bangku kuliah.  

Terlepas dari gaji pertama, pengalaman di tempat kerja pertama selalu memberikan kesan dan pengalaman. Pada titik itulah, kita barangkali sadar bahwa apa yang kita pelajari di sekolah kadang berbeda dengan apa yang dihadapi. Atau juga, ideal kita tentang lingkungan kerja berbeda sekali dengan kenyataan yang terjadi.

Paling tidak, tiga hal ini perlu dibangun dan dikemudian dipetik dari pengalaman pada tempat kerja pertama.

Pertama, Pengalaman sebagai orang baru 

Orang baru di sini bukan saja sebagai orang yang baru masuk tempat kerja tertentu. Akan tetapi, konteksnya menyangkut orang baru yang baru tamat kuliah dan kemudian langsung mendapat tempat kerja.

Sebagai orang baru pasti ada harapan dan keyakinan di dalam diri. Apalagi baru tamat kuliah dan langsung mendapat tempat kerja seturut jurusan.

Tetangga saya, seorang insinyur begitu senang saat mengawali kerja pada hari-hari awal. Ketika pimpinan kantor memerintahkan dia untuk juga memiliki seragam kantor, dia langsung "tancap gas" memesan seragam kantor.

Setelah itu, dia seolah pamer di beberapa keluarga sekaligus tetangga rumahnya. Seolah menunjukkan bahwa dia sudah bekerja sebagai seorang insunyur, kendati statusnya masih pegawai honor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun