Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Beban Baru PSG: Keluhan Wijnaldum, Donnaruma Diejek, dan Neymar Beban Batin

14 Oktober 2021   12:09 Diperbarui: 14 Oktober 2021   15:33 7719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trio pemain depan PSG: Messi, Neymar dan Mbappe. 3 pemain bintang ini menjadi andalan PSG musim ini. Foto: Franck Fife via Kompas.com

Kekecewaan Wijnaldum bisa menjadi alarm kecil untuk PSG. Bersyukur jika hanya Wijnaldum yang merasakan hal demikian. Menjadi persoalan jika perasaan yang sama juga ada di beberapa pemain lainnya.

Misalnya, situasi Donnarumma. Mantan pemain AC Milan ini sempat dibangkucadangkan untuk beberapa laga. Alih-alih ingin mendapat tempat di tim utama, Donnarumma masih kalah tempat dengan Keylor Navas di bawah mistar gawang PSG.

Sejauh ini, Pochettino sudah memberikan tempat kepada Donnarumma. Termasuk saat PSG tunduk 0-2 dari Rennes.

Persoalan lain yang meliputi Donnarumma saat diejek oleh fans di San Siro saat dia membela timnas Italia di ajang UEFA Nations League. Kemungkinan besar ejekan ini berasal dari fans AC Milan yang kecewa dengan keputusan Donnarumma hengkang dengan tak memperpanjang kontraknya bersama AC Milan.

Padahal, Donnarumma dinilai sebagai salah satu andalan AC Milan dalam mengembalikan kejayaan klub di Serie A Liga Italia. Namun, Donnarumma memilih jalan berbeda. Masalah gaji juga menjadi alasan di balik keputusan Donnarumma untuk pergi ke klub berbeda.

Ejekan kerap menjadi suntikan negatif bagi para pemain. Itu bisa membahasakan penolakan dan juga hilangnya rasa hormat. Jika seorang pemain tak mempunyai mental yang kuat, dia bisa saja menolak untuk bermain untuk tim. Atau juga, pemain bisa saja tampil di bawah standar penampilan terbaik.

Kesan dan pengalaman Donnarumma dari tugas internasional ini bisa berdampak pada mentalitas pemain ketika kembali ke PSG. Apalagi dia berhadapan dengan persaingan ketat di bawah mistar gawang. Bukan tak mungkin, hal ini bisa ikut mempengaruhi performa Donnarumma bersama PSG.

Ya, mentalitas yang kuat sangat dibutuhkan oleh seorang pemain berhadapan dengan pelbagai kemungkinan dari dalam dan luar lapangan. Tanpa mentalitas yang kuat, pemain bisa saja menghadapi situasi batas, seperti rasa frustrasi hingga membuat keputusan untuk berhenti bermain.

Barangkali soal mental menjadi salah satu sebab dari Neymar Jr. yang mengeluarkan penyataan yang cukup mengejutkan. Menurutnya, karirnya sebagai pesepakbola profesional di timnas Brasil bisa berakhir setelah Piala Dunia 2022 mendatang.

Salah satu alasan di balik pernyataannya itu adalah situasi batin Neymar berhadapan dengan pelbagai komentar dari luar lapangan. Tak gampang berhadapan pelbagai komentar miring, sementara itu Neymar sudah memberikan yang terbaik untuk timnas.

Bagaimana pun, pastinya ada rasa kekecewaan. Kekecewaan ini bisa menimbulkan beban batin atau melahirkan luka batin. Pilihan akhirnya adalah segera mengakhiri tugas di timnas agar bisa terhindar dari suara-suara miring dari luar lapangan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun