Barangkali bisa terhitung dengan jari pelatih senior yang berkiprah di Liga Champions. Umumnya adalah para pelatih muda.
Kategori senior di sini bukan saja dari sisi umur, tetapi masa berkiprah sebagai pelatih, terutama melatih klub di Liga Champions.
Carlo Ancelotti termasuk salah satu pelatih yang dikatakan senior. Entah sudah berapa musim, mantan pelatih AC Milan ini melatih sebuah tim bermain di Liga Champions.
Memang, tak setiap musim, Ancelotti berada di Liga Champions. Ada di mana, Ancelotti harus melatih yang tak berkiprah di Liga Champions, seperti musim lalu sewaktu dia melatih Everton di Liga Inggris.
Semenjak menerima pinangan Real Madrid, Ancelotti kembali mendapat kesempatan untuk melatih tim bermain di Liga Champions. Tentu saja, optimisme dan keraguan mengiringi kiprah Ancelotti yang sudah senior dalam dunia kepelatihan.
Menariknya, hanya Real Madrid, tim dari La Liga Spanyol yang berhasil memenangkan Liga Champions pada dua hari terakhir kemarin (15-16/9). Madrid mempermalukan tuan rumah Inter Milan, di San Siro dengan skor tipis 1-0.
Adalah pemain pengganti, Rodrygo yang berhasil mencetak gol ke gawang Inter. Gol yang tercipta di menit-menit akhir laga ini membahasakan taktik Ancelotti.
Ancelotti berani mengganti Eden Hazard dan memainkan Rodrygo. Pergantian yang dibayar dengan gol. Alhasil, Inter yang tampil dominan sepanjang laga harus tersadar bahwa efektivitas mencetak gol perlu lebih dikedepankan daripada hanya bermain dominan dalam mengontrol bola.
Barangkali Madrid harus berterima kasih kepada Curtois. Penjaga gawang timnas Belgia ini beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang dari tendakan para pemain Inter.
Ancelotti mengawali karir kepelatihannya di Madrid dengan jalan yang cukup mulus. Sejauh ini, dia berhasil menempatkan Madrid di puncak klasemen sementara Liga Spanyol. Dari 4 laga, Ancelotti berhasil membawa Madrid 3 kemenangan dan 1 hasil seri.