Ada kerapuhan di lini belakang Italia. Harry Kane, Raheem Sterling, Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan beberapa pemain Inggris lainnya bisa membaca cara Spanyol membuat Italia harus banting tulang di semifinal.
Akan tetapi, prediksi seperti kerap kali berseberangan. Bukan tidak mungkin, Italia yang malah tampil mengganas, sementara Inggris melempem di rumah sendiri.
Laga final kerap berada di luar perkiraan. Boleh saja, Inggris dinomorsatukan. Namun, sebagai laga puncak, setiap selalu berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik guna mencapai kesuksesan di partai puncak.
Tantangan yang perlu dilewati oleh Inggris adalah diri sendiri. Timnas Inggris mempunyai kualitas pemain yang tak diragukan lagi.
Sudah saatnya timnas Inggris perlu percaya pada kemampuan diri sendiri. Kualitas para pemain tak boleh disia-siakan begitu saja.
Juga, laga final bukanlah ajang mencari kualitas individu. Permainan tim perlu dikedepankan daripada kualitas dan pencapaian individu.
Dengan kata lain, laga final tidak boleh menjadi ajang untuk tunjuk secara individu, tetapi pertunjukkan kekompakan dalam tim. Makanya, sikap yang perlu dimiliki oleh para pemain Inggris kontra Italia adalah kekompakan untuk mengejar satu tujuan yang sama. Â
Hal inilah wajah dari kesuksesan Argentina dalam meraih Copa America 2021. Lionel Messi tampil gemilang bersama Argentina hingga berhasil meraih trofi Copa America sekaligus trofi pertama dalam karirnya sebagai pemain senior Argentina.
Performa Messi selama Copa sungguh luar biasa. Kendati berstatuskan pemain bintang, Messi tampil sebagai sosok yang menekankan permainan tim. 4 gol dan 5 assist menjadi bukti dari kehebatan Messi.
Toh, pada akhirnya pencapaian Argentina bermuara pada dirinya. Argentina juara, kebintangan Messi makin bersinar.
Messi menjadi bintang bukan dengan menunjukkan kualitas pribadi semata, tetapi membantu rekannya untuk mencetak gol dan menggerakkan permainan Argentina. Dengan performa seperti itu, Messi makin menjadi perhatian dan buah bibir.