Akan sangat sulit untuk menggantikan peran Ramos. Kenyataan harus diterima. Setiap klub selalu berhadapan dengan hal yang sama.
Bagaimana pun, Ramos bisa menjadi bagian terpenting dari gaya kepelatihan Carlo Ancelotti yang direkrut kembali selepas kepergian Zidane di kursi pelatih.
Namun, Ramos tolak tunduk pada keinginan klub. Kabarnya, klub mau memperpanjang masa kerja Ramos di klub. Akan tetapi, Ramos harus bersedia untuk menerima pemotongan nilai kontrak dan gaji.
Rupanya tidak ada kata sepakat antara klub dan kubu Ramos. Ramos pun lebih memilih untuk pergi daripada tunduk pada permintaan klub.
Ramos mengambil keputusan yang sangat berani. Berani meninggalkan tempat yang sudah membesarkan namanya sekaligus telah menjadi tempat yang telah lekat dengan dirinya.
Ramos sudah 16 musim berseragam Real Madrid. 671 laga. Menariknya, kendati berposisi sebagai pemain belakang, Ramos sudah mencetak 101 gol.
Kontribusi pribadinya itu menjadi lengkap dengan 22 trofi. Tak bisa diragukan lagi kalau Ramos pergi dengan status legenda klub.
Kendati pergi dengan kondisi hati tak enak, Ramos sudah tercatat sebagai legenda klub. Suporter Real Madrid pastinya akan merasa sulit melihat ketidakhadiran Ramos di area pertahanan.
Beberapa klub berminat untuk mendatangkan Ramos. PSG dan Manchester United terlihat mencari kemungkinan untuk mendapatkan Ramos.
Juga, Sevilla sebagai klub masa kecil Ramos. Bukan tidak mungkin, Sevilla akan menjadi tempat terakhir Ramos sebelum pensiun.Â
Ramos pergi sebagai seorang legenda. Barangkali hatinya hambar. Kacau. Keputusan telah diambil.