Ketika Barcelona dan Real Madrid Kurang Diminati oleh Timnas

Keputusan pelatih Spanyol, Luis Enrique tidak memanggil satu pun pemain Real Madrid masuk ke skuad timnas Spanyol untuk Piala Eropa 2020 memantik banyak reaksi. Ada yang mempertanyakan dan mempersoalkan keputusan itu, tetapi ada pula yang menganalisanya dari kondisi klub.  

Pasalnya, Real Madrid terbilang sebagai klub besar. Para pemain yang bermain di Madrid kerap dipandang layak untuk masuk timnas. 

Enrique tidak peduli seperti pandangan itu. Nama klub tidak menjadi jaminan bagi seseorang untuk masuk timnas. Performa individual bersama klub tetap menjadi poin utama.  

Beruntung bagi Barcelona karena masih mengikutsertakan 3 pemain. Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Pedri. Akan tetapi, jumlah ini masih sedikit apabila menimbang kontribusi Barca untuk timnas Spanyol pada waktu-waktu sebelumnya. 

Pendeknya, pemain yang berseragam Real Madrid dan Barcelona kerap menjadi andalan timnas Spanyol dan timnas lain. 

Enrique tidak menghiraukan nama klub. Dia mencari pemain yang dinilai berpotensi untuk membantu Spanyol dalam perhelatan Piala Eropa 2020. 

Tak heran, sebagian besar pemain di skuad Spanyol berasal dari klub-klub yang lebih kecil daripada Barca dan Madrid. 

Wajah tim Spanyol berubah. Dominasi duo tim raksasa Spanyol mengikis. 

Hal yang sama juga terjadi di level Eropa pada umumnya. Barca dan Real Madrid bukan lagi menjadi tim yang menyuplai pemain di Piala Eropa. Madrid dan Barca kalah jumlah dari Man City dan Chelsea.  

Tercatat Manchester City dan Chelsea menjadi tim yang menjadi penyumbang pemain terbanyak di Piala Eropa. Kedua finalis Liga Champions musim 2020/21 ini seolah menegaskan kelayakan mereka di pentas Eropa. Kedua klub mengirimkan 15 pemain. 

Bahkan, timnas Spanyol memanggil 5 pemain dari kedua klub ini. 4 pemain dari Man City (Ferran Torres, Rodri, Aymeric Laporte, dan Eric Garcia) dan 1 pemain dari Chelsa (Cesar Zxpilicueta). Man City malah melampaui jumlah pemain asal Barca di skuad timnas Spanyol. 

Tren sudah berubah. Real Madrid dan Barca bukanlah lagi menjadi klub yang memproduksi skuad untuk timnas Spanyol dan beberapa tim di Eropa. 

Untuk konteks timnas Spanyol, Luis Enrique berani keluar dari dominasi dua klub ini. Kendati beberapa nama asal Spanyol membela Real Madrid dan Barca, Enrique berani untuk mencari pemain dari klub-klub lain yang dinilai pantas untuk membela timnas. 

Para pemain yang dipanggil dari Chelsea dan Man City dipandang pantas karena kontribusi mereka untuk kedua klub. Kontribusi itu nampak lewat prestasi yang ditunjukkan oleh klub yang mereka bela. 

Minimnya para pemain asal Real Madrid dan Barca di pentas Eropa menandakan kelesuhan performa kedua klub beberapa tahun terakhir. Musim 2020/21, Barca hanya menjuarai Copa del Rey, sementara Madrid tak mendapat gelar. 

Lebih jauh, beberapa musim terakhir Barca tidak terlalu berbicara banyak di kompetesi Eropa. Masih terlalu bergantung pada Lionel Messi. Beruntung, Griezmann dan Dambele masih diikutsertakan oleh timnas Perancis.  

Sementara Real Madrid masih mengandalkan para pemain senior yang berada di atas usia 30 tahun. Tak heran, para pemain muda asal Spanyol kurang mendapat tempat dan seolah dipinggirkan oleh pemain impor. Jadinya, hanya beberapa pemain Real Madrid yang dipanggil oleh negaranya untuk bermain di Piala Eropa. 

Lunturnya peran Real Madrid dan Barca menandakan situasi kedua klub tersebut. Kedua klub sementara berada dalam kondisi yang tak baik. 

Pastinya situasi akan berubah. Nama besar dan sejarah kedua klub ini tak diragukan lagi untuk berjaya di level Eropa.