Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Pep Guardiola dan Thomas Tuchel, Teman Lama Rasa Rivalitas Baru?

9 Mei 2021   06:15 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:09 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola, pelatih Manchester City dan Thomas Tuchel, pelatih Chelsea. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Saat Chelsea merekrut Thomas Tuchel, Pep Guardiola ikut berkomentar. Pep menyatakan kalau Tuchel adalah temannya dan Pep cukup senang bisa melihatnya di Liga Inggris (Goal.com 8/4/21)

Pep Guardiola dan Thomas Tuchel pernah sama-sama berkarir di bawah payung liga yang sama. Bundesliga Jerman. Pep melatih Bayern Munchen, sementara itu Thomas Tuchel melatih Mainz dan juga saat pindah melatih Borrusia Dortmund. 

Di Liga Inggris, Thomas Tuchel langsung tancap gas saat ditetapkan sebagai pelatih Chelsea di awal tahun ini. Tak menunggu waktu lama bagi Tuchel untuk menunjukkan alasan mengapa Chelsea memilihnya dan alasan mengapa tim-tim lain di Liga Inggris patut waspada dengan Chelsea.

Terbukti, Tuchel berhasil mengangkat performa Chelsea di Liga Inggris, Piala FA, hingga Liga Champions. Kendati peluang meraih trofi Liga Inggris terlihat sudah tertutup, Chelsea masih berpeluang meraih 2 titel, yakni Piala FA dan Liga Champions.

Ya, raihan Tuchel ini patut mencemaskan para pelatih di Liga Inggris. Persaingan kian memanas. Sejauh ini saat musim kompetesi menjelang berakhir, persaingan antara pelatih yang nampak terlihat adalah antara Thomas Tuchel dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Persaingan yang sudah bermula saat Tuchel berhasil menyingkirkan Manchester City pada semifinal piala FA. Kemenangan 1-0 sudah mengoyakan ambisi Man City untuk meraih 4 gelar pada musim ini.

Kendati demikian, Pep Guardiola masih berpeluang meraih treble. Piala Carabao sudah masuk kabinet Man City. Yang tertinggal adalah trofi Liga Inggris dan Liga Champions.

Sayangnya, Man City gagal meraih kemenangan kontra Chelsea di kandang sendiri pada dini hari tadi. Lagi-lagi Tuchel mengalahkan Pep dengan skor tipis 2-1. Kemenangan ini sekaligus mengamankan Chelsea di zona Liga Champons dan membatalkan untuk sementara waktu pesta Man City.

Terlepas dari hasil, laga antara Man City kontra Chelsea di Liga Inggris ini seolah menjadi titik pengantar sebelum kedua tim bertemu di Liga Champions. Bisa dikatakan sebagai kesempatan untuk membangun perang mental.

Sudah dua kali Tuchel mengalahkan Pep semenjak melatih Chelsea. Dua kali pula Tuchel membatalkan pesta Man City meraih trofi.

Perfoma bisa menjadi dorongan tambahan yang bisa memacu setiap tim untuk bermain gemilang pada final Liga Champions. Pertemuan ini pun menguatkan rivalitas antara Guardiola dan Tuchel. Rivalitas rasa baru di Liga Inggris.

Guardiola sendiri sudah berhadapan dengan beberapa rivalitas sesama pelatih. Rivalitas Pep dengan Jose Mourinho termasuk yang paling fenomenal.

Di Liga Inggris, Pep juga mempunyai rekam jejak bersaing dengan Jurgen Klopp. Akan tetapi, persaingan itu menjadi hambar ketika performa Liverpool menurun di beberapa bulan terakhir.

Kehadiran Tuchel seolah memberikan persaiangan tersendiri bagi Pep. Sebenarnya, Pep dan Tuchel pernah bersua saat keduanya masih menjadi pelatih di Bundesliga Jerman. Namun, Tuchel tak sekalipun menang saat bertemu Pep yang melatih Bayern Munchen.

Tuchel membawa warna baru bagi Chelsea. Chelsea berubah menjadi tim yang cukup solid. Timo Werner, Hakim Ziyech, Havertz, dan Christian Pulisic diubah menjadi lini serang yang cukup berbahaya. Belum lagi, N'golo Kante yang berubah menjadi jenderal lapangan yang tak kenal lelah.

Selain itu, Tuchel mengubah lini belakang yang terbilang solid. Dari 24 laga yang telah dilakonkan oleh Tuchel, Chelsea berhasil menjaga 18 laga tanpa kebobolan.

Pencapaian ini tentu saja bisa membuat Guardiola berpikir untuk memanfaatkan lini serangnya yang lebih mengandalkan para gelandang. Mendobrak lini Chelsea bukanlah pekerjaan yang gampang saat Pep bertemu Tuchel di Liga Champions.

Laga kontra Man City dan Chelsea menunjukkan rivalitas baru di Liga Inggris. Hasil laga dini hari mempertajam pertemuan kedua klub di final Liga Champions di Istanbul. Tentunya, kedua pelatih mempunyai bayangan tentang taktik yang mesti dimainkan pada final Liga Champions setelah 2 kali bertemu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun