Kadang-kadang kami melihat mereka pergi berdoa. Kelihatannya mereka sangat taat beragama.Â
Pasalnya, kalau hari Jumat, kios dari kedua tetangga kami ini selalu tertutup. Kalau bulan Ramadan, mereka tidak membuka usaha sepanjang hari.Â
Lama saya tidak melihat tetangga ini. Kira-kira semenjak saya juga sudah mulai bersekolah di luar kota. Masuk asrama.
Tempat tinggal dari keluarga Fitri sudah rata tanah. Berdiri bangunan asrama kepunyaan dari salah satu sekolah.
Sementara rumah dari keluarga Dewi masih berdiri di tempat yang sama. Hanya cet rumah yang berbeda. Akan tetapi, penghuni rumah itu sudah orang yang berbeda.
Kedua tetangga ini yang memberikan kenangan bagaimana orang-orang rantau yang beragama Muslim merayakan hari raya di tanah rantau. Kendati terpisah oleh jarak dengan keluarga mereka di pulau Jawa, keluarga-keluarga ini tetap merayakan hari raya dengan tangan terbuka.
Bahkan mereka pun membuka hati untuk merayakannya bersama tetangga yang sangat berbeda dalam hal iman. Mereka membagi sukacita iman lewat kebersamaan.
Salam