Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Suporter Tolak Keras Proyek Liga Super Eropa

20 April 2021   08:23 Diperbarui: 20 April 2021   08:38 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reaksi Suporter Liverpool pada ide Liga Super Eropa. Sumber foto: Tweeter Bleacher Report Football. com

Wacana proyek Liga Super Eropa (European Super League) memantik pelbagai reaksi. Badan sepak bola Eropa, UEFA mengeluarkan pernyataan yang cukup keras.

Bagi setiap klub dan pemain yang terlibat dalam Liga Super Eropa akan mendapat larangan bermain dari level domestik hingga level Eropa. Pemain yang bermain dengan klub yang berada di Liga Super Eropa juga dilarang keterlibatan mereka di Piala Eropa dan Piala Dunia. 

Reaksi UEFA ini bisa saja bukan sekadar ancaman. Ini merupakan peringatan serius agar klub-klub yang sepakat untuk menjalankan Liga Super Eropa tahu dan sadar akan konsekuensi dari jalan yang diambil.

Konsekuensinya cukup besar. Hal ini akan merugikan pelbagai pihak, termasuk suporter klub. Bagaimana pun, keberadaan dan peran suporter menjadi aktor penting bagi sebuah klub.

Baca Juga: Ketika Anggota Liga Super Eropa Bukan Lagi Tim Super di Liga Domestik


Terang saja, pernyataan UEFA pun seolah diikuti oleh pelbagai dukungan. Tak sedikit suporter sepak bola yang ikut mengritik langkah untuk membangun format Liga Super Eropa. 

Fans Liverpool secara keras menulis di poster dan ditempatkan di luar stadion Anfield, "Shame on You, RIP LFC 1892-2021". Poster lain juga menyuarakan kalau suporter Liverpol tidak setuju dengan Liga Super Eropa. Liverpool menjadi salah satu dari 12 klub yang dinilai sebagai pendukung Liga Super Eropa. 

Searah dengan pandangan fans Liverpool, fans Chelsea juga ikut mengritik kebijakan klub. Menurut persatuan fans Chelsea, apa yang dilakukan oleh manajemen dalam keterlibatannya pada ide Liga Super Eropa merupakan bentuk pengkhianatan kepada sepak bola. 

Pengkhianatan itu terjadi karena kelihatannya klub lebih mengutamakan kerakusan untuk mengisi saku daripada mementingkan keberadaan suporter, sejarah, dan masa depan dari klub itu sendiri (Goal.com 20/4/21). 

Pandangan fans Chelsea ini tak lepas dari ancaman UEFA sendiri. UEFA sudah menyatakan kalau semua klub yang terlibat di Piala Super Eropa, mereka akan dilarang untuk bermain di level domestik seperti Premier League dan para pemainnya akan dilarang untuk bermain di setiap kompetesi, termasuk Piala Dunia.  

Sangat sulit untuk memisahkan Chelsea dan Liverpool dari kompetesi Premier League. Pastinya, fans tidak mau klub-klub kesayangan mereka ditendang keluar dari kompetesi domestik seturut ancaman dari UEFA. 

Pantas saja, suporter sangat kecewa dengan apa yang terjadi dengan ide Liga Super Eropa. Apalagi kalau menimbang ancaman yang dikeluarkan oleh pihak UEFA. 

Bagaimana pun, suporter tidak mau kehilangan pengaruh dan keberadaan klub di level domestik dan Eropa. Maknya, daripada hanya mementingkan faktor keuangan, lebih baik nasib klub, suporter, dan masa depan klub patut dipertimbangkan secara serius.

Berhadapan dengan suporter memang tak gampang. Toh, suporter merupakan aktor penting dari keberadaan sebuah klub. Sepak bola tanpa supoerter pun menjadi kering. Lihat saja laga yang berlangsung selama pandemi korona. Ketidakhadiran suporter di lapangan hijau menjadi kerinduan terbesar. 

Reaksi suporter dengan ide Liga Super Eropa juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Barangkali reaksi suporter akan lebih berdampak daripada ancaman yang dilontarkan oleh UEFA sendiri. Maka dari itu, setiap klub dan pihak yang mencetuskan ide Liga Super Eropa seyogianya berpikir dan melakukan studi yang mendalam tentang ide Liga Super Eropa.

Ketika suporter sudah angkat bicara, saat itu pula klub mesti berpikir panjang. Apakah perlu terlibat di Liga Super Eropa ataukah mendengarkan suara suporter. 

Napas kehidupan sebuah klub tak bisa dilepaspisahkan dari loyalitas fans. Namun, loyalitas itu bisa luntur jika klub juga berlangkah jauh dari semangat yang telah menarik dan mengikat para pendukung klub.   

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun