Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Alasannya Tidak Anggap Enteng Luka Batin dari Pasangan Hidup

3 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 10 Maret 2021   03:31 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terlalu anggap enteng masalah. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Karena itu, dia memilih pulang ke tempat asalnya. Dia memilih pulang karena tidak tahan tinggal dan berada di tempat di mana sebab luka batinnya terjadi.

Persoalan suaminya terselesaikan dengan hukum adat suaminya. Hubungannya dengan suaminya kembali dirajut walau itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Enam tahun setelahnya, tantangan kembali terjadi. Suaminya pergi, namun terlihat enggan untuk pulang. 

Selama itu pula, dia tak sekalipun membantu urusan rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anak. Sampai suaminya mengajaknya untuk menyusul ke tempat suaminya. Ajakan yang sangat sulit terpenuhi.  

Sebulan dia bergulat, pergulatannya pun sampai pada jawaban akhir. Tidak memenuhi undangan suaminya. Memilih untuk tetap tinggal. Lebih baik berpisah daripada kembali ke tempat di mana luka batinnya terlahir.

Luka batinnya tetap ada, belum sembuh total. Apalagi ketika suaminya pulang ke kampung. Kecurigaan pasti ada. Kecurigaan yang terlahir karena luka batin yang belum sembuh secara total.

Reaksinya pada undangan suami merupakan bagian dari luka batin itu. Belum sembuh makanya dia lebih memilih untuk mengikuti kehendaknya daripada kehendak suami.

Berbeda dengan apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Dia harus mengikuti kehendak suaminya. Toh, suaminya menjadi penopang kehidupan keluarganya. Kali ini dia berani memutuskan walaupun dia harus memilih untuk menghidupi sendiri ketiga anaknya.

Toh, selama enam bulan kepergian suaminya, tak sekalipun dia mendapat kiriman untuk biaya pendidikan anak-anaknya. 

Dia sendiri yang membiayai pendidikan anak-anak. Makanya, saat dia membuat keputusan, tanpa berpikir terlalu panjang dia memilih untuk tetap tinggal. Tidak mau mengikuti kehendak suaminya.

Pilihan seperti ini kerap kali terlahir bukan karena tidak mau mengikuti kehendak suaminya semata. Ini hanya level permukaan dari persoalan yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun