Kemenangan Manchester City atas Liverpool (4-1) dalam lanjutan kompetesi Liga Inggris (8/2/21) memberikan dua efek berbeda. Efek paling pertama adalah Man City semakin memantapkan posisinya di puncak dengan jarak 10 poin dari Liverpool.
Menimbang konsistensi Man City saat ini, jarak poin itu terbilang jauh. Kalau tidak berlebihan, Liverpool sudah melintas keluar dari calon peraih trofi Liga Inggris pada musim ini.
Efek kedua adalah Man City perlahan-lahan meredam salah satu pesaing terkuat di Liga Inggris. Dua musim terakhir, Liverpool menjadi salah satu saingan terkuat Man City di puncak klasemen Liga Inggris. Tahun lalu, Man City harus kalah dengan konsistensi dari pasukan Jurgen Klopp.
Musim ini terlihat seperti musim bagi Man City. Padahal, Man City mengawali musim ini dengan kondisi yang tak stabil. Berangkat dari peringkat ke-13 di bulang November tahun lalu, Man City berhasil duduk perkasa di posisi pertama klasemen sementara Liga Inggris.
Tinggal dua tim lain yang harus diwaspadai, yakni Leicester City di tempat ke-3 dan Manchester United di tempat ke-2. Kedua tim juga meraih hasil kurang bagus pada akhir pekan ini.
Leicester City bermain imbang (0-0) dengan Wolves, dan MU ditahan imbang Aston Villa (3-3). Hasil yang kurang bagus mengingat upaya mereka untuk terus menempel Man City di puncak klasemen. MU berpeluang menjadi pemuncak klasemen, namun karena hasil imbang yang diraih dalam laga kontra Aston Villa, hal itu pun tidak tercapai.
Hasil imbang ini bisa menjadi keuntungan besar bagi Man City. Tempat mereka di posisi pertama makin aman. Jarak semakin menjauh. Jarak Man City dengan Leicester City berbeda 7 poin, dan dengan MU 5 poin.
Man City terlihat sudah melewat salah satu tugas besar, yakni dengan mengalahkan Liverpool. Mengalahkan Liverpool seolah menjadi salah satu momen untuk menyingkirkan salah tim besar dari pacuan untuk meraih trofi Liga Inggris pada musim ini. Jarak 10 poin dengan Liverpool merupakan kabar sukacita di kubu Man City.
Setelah Liverpool, Man City hanya berharap ketidakstabilan MU di tempat ke-2 dan Leicester ke-3. Hal itu sangat berpeluang terjadi. Itu bisa terbaca dari lima laga terakhir.
MU sendiri hanya berhasil meraih 2 kali hasil menang, 2 kali seri, dan 1 kali kalah. Hasil seperti ini akan membuat MU sulit untuk terus menekan dan menempet Man City di puncak klasemen sementara. Pasalnya, dari 5 pertandingan terakhir, Man City tak sekalipun kalah. Bahkan kemenangan kontra Liverpool menjadi kemenangan ke-9 berturut-turut bagi Liverpool di kompetesi Liga Inggris.
Makanya, pada titik ini Man City hanya menanti ketidakkonsisten MU di peringkat ke-2. MU diwaspadai karena Solksjaer mulai menemukan formula untuk membangkitkan mentalitas para pemain.