Manchester City terus menorehkan tren positif di Inggris. Kemenangan Man City di lanjutan kompetesi Piala FA menambah daftar kemenangan pasukan Pep pada tahun 2021 ini. Ini bisa menandakan jika Pep dan anak-anak asuhnya siap menantang siapa saja untuk menjadi penguasa di daratan Inggris.
Sejauh ini, Man City berada di posisi ke-2 klasemen Liga Inggris. Selisih 2 poin dari rival sekota Manchester United. Namun, situasi berubah andaikata Man City bisa menang pada satu laga tersisa. Dengan demikian, Man City pun bisa menggeser MU ke posisi ke-2.
Tentunya, Pep mau memanfaatkan momentum tersebut. Apalagi saingan kuat seperti Liverpool sementara berada dalam ketidakstabilan. Laiknya Liverpool yang memanfaatkan ketidakstabilan Man City pada musim lalu, pada musim ini Man City bisa mengambil momentum yang sama.
Rencana akan berhasil jika Pep terus menjaga konsistensinya. Konsistensi tim bisa terjaga apabila semua pemain tetap tampil prima, jauh dari badai cedera, dan hukuman larangan bermain. Namun, ketika persoalan cedera menghampiri, keseimbangan tim bisa terganggu. Konsistensi tampil optimal pun bisa kandas.
Saat ini, Pep dihadapkan oleh cedera yang menimpa salah satu pemain yang sulit tergantikan. Kevin de Bruyne. De Bruney menjadi salah satu palang penting di dalam sistem yang dimainkan oleh Pep Guardiola.
Persoalan cedera yang menimpa pemain timnas asal Belgia bisa menjadi salah satu tantangan serius bagi Pep dalam menjaga kestabilan tim untuk satu bulan ke depan. Karena ini, Pep harus berputar otak untuk menutup lubang yang ditinggalkan, sembari para pemain tetap bersatu tampil optimal untuk menjaga keseimbangan tim.
Sosok Phi Foden seolah tiba di saat yang tepat. Phil Foden menjadi bintang dalam lanjutan kompetesi piala FA kontra Cheltenham Town.
Setelah dikejutkan gol yang dicetak Cheltenham, Foden tampil sebagai penyemangat tim agar Man City tidak dipermalukan dengan sangat menyakitkan. 10 menit tertinggal. Gol yang tercipta Foden di menti 81 menjadi awal kebangkitan Man City. Gabriel Jesus dan Ferran Torres melengkapi kemenangan itu dengan skor 3-1.
Foden menjadi bintang yang memberikan inspirasi sekaligus harapan di tengah badai cedera yang menimpah De Bruyne. De Bruyne diperkirakan akan menepi hingga awal bulan Maret. Kehilangan De Bruyne bisa menjadi tantangan bagi Guardiola dan anak-anak asuhnya. Juga, ini menjadi kesempatan bagi Foden untuk membangun dirinya sebagai pemain yang bisa menggantikan De Bruyne.
Kendati demikian, Pep tetap sadar bahwa Foden tidak boleh terbebankan dengan peran yang dimainkan. Apalagi Foden dibebani oleh ekspetasi untuk melampaui kemampuan dan pengaruh De Bruyne di Man City. Karenanya, Pep pun menyatakan bahwa Foden tetaplah seorang Foden yang berbeda dari De Bruyne.
Tidak berlebihan untuk memuji penampilan Foden. Foden tercatat sebagai top skorer Man City pada musim ini (9 gol). Mantan striker timnas Inggris pun tak luput memuji Foden. Menurutnya, Foden mengingatkan dirinya pada dua veteran Paul Scholes dan Paul Gascoigne (daily mail.co.uk 24/1).
