Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kurang Yakin Saat Ada Orang Indonesia yang Berkulit Putih

1 Oktober 2020   08:56 Diperbarui: 1 Oktober 2020   08:58 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.harpersbazaar.co.id

Filipina termasuk salah satu negara yang begitu menggemari kontes kecantikan, seperti Miss Universe. Tidak heran, mereka begitu antusias untuk menonton acara tersebut. Bahkan, mereka kerap mengadakan pelbagai kontes kecantikan mulai dari level desa.

Apalagi jika kontestan dari negara yang dipimpin oleh Presiden Duterte ini memenangi sebuah kontes kecantikan. Dia dipuja. Halaman media masa akan dipenuhi fotonya. Seketika itu pula dia menjadi seperti pahlawan.

Sejauh ini, negara Filipina menjadi salah satu negara yang kerap menjuarai pelbagai kontes kecantikan. Saya masih ingat ketika seorang teman Filipina berbicara tentang salah satu kontes kecantikan. Dia menyinggung kontestan asal Indonesia.

Karena saya tidak begitu tertarik, saya hanya mendengar ceritanya itu. Namun, saya agak terganggu ketika teman itu mengatakan bahwa kontestan asal Indonesia berkulit putih seperti kontestan Filipina. Mendengar itu, saya hanya berceloteh di dalam hati bahwa banyak orang berkulit putih seperti orang Filipina di Indonesia.

Bukan hanya kali itu saja saya menjumpai jika orang-orang Filipina tidak yakin ketika ada orang Indonesia berkulit putih atau mempunyai ciri-ciri fisik seperti mereka.

Ketika ada orang yang pulang bekerja dari luar negeri, mereka akan berkisah tentang teman-teman mereka asal Indonesia. Kadang ada yang mengatakan kalau warna kulit mereka serupa dengan orang-orang Filipina.

Saya sendiri berkulit agak coklat. Banyak orang yang tinggal di tempat saya bekerja umumnya juga berkulit coklat seperti saya.

Sebelumnya ada juga teman Indonesia yang bekerja di tempat ini. Dia berkulit hitam. Karena ini, mereka membuat perbandingan. Mereka mengatakan kalau saya seperti tidak berasal dari Indonesia karena warna kulit hampir serupa dengan penduduk setempat.

Barangkali mereka hanya bertemu dengan teman-teman asal Indonesia yang berkulit coklat dan hitam. Makanya, pandangan mereka sudah terkotakan oleh pengalaman itu.

Hal yang sama juga kadang terjadi di konteks kita Indonesia. Tidak sedikit orang yang merasa kurang yakin ketika ada orang yang berkulit putih berasal dari NTT dan Papua misalnya. Ini terjadi karena orang menganggap bahwa daerah-daerah tertentu terdiri dari orang-orang berkulit hitam dan berambut keriting.

Pola pikir seperti ini membahasakan kesempitan berpikir. Kesempitan berpikir ini berujung pada pernyataan dan sikap yang rasis. Dalam mana, hal itu mengkotak-kotakan orang berdasar ciri fisik dan merendahkan ciri fisik yang dimiliki itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun