Arteta tampil begitu kalem. Tidak perlu meledak-ledak dalam mengoordinasi para pemainnya dari pinggir lapangan. Karakternya dari pinggir lapangan menggambarkan dirinya sewaktu masih berseragam Arsenal. Seorang gelandang yang tampil tenang mengatur permainan Arsenal di bawah kendali mantan pelatih Arsene Wenger.
Ketepatan Arteta juga nampak ketika dia tidak mampu membaca dengan baik laga kontra West Ham. Eddie Nketiah yang masuk sebagai pemain pengganti di 5 menit terakhir berhasil merobek jala West Ham dan sekaligus membawa Arsenal meraih 3 poin penuh.
Arteta senang dengan penampilan pemain penggantinya itu, dan dia juga menilai bahwa timnya perlu berbenah.
Bahkan mantan pemain Manchester United, Garry Neville ikut memuji pencapaian Arteta sejak duduk di kursi pelatih pada bulan Desember lalu.Â
Neville bahkan mengatakan bahwa Arteta melakukan sesuatu yang melebihi dan melampaui kemampuan tim yang bermarkas di London Utara ini. Neville menilai bahwa Arteta berhasil menggenjot penampilan skuadnya  (Metro.co.uk, 21/9).
Ditambah lagi kemampuannya mencari pemain yang memang dibutuhkan oleh tim. Dengan kata lain, tidak sekadar mencari pemain jadi, tetapi mencari sosok yang benar-benar dibutukan oleh tim.
Willian (32 tahun) menjadi salah satu pemain baru yang memberikan keuntungan bagi Arteta pada musim ini. Kemampuan dan pengalamannya di Liga Inggris bersama Chelsea menambah kreativitas di lini tengah Arsenal. Juga, Willian bisa menjawabi situasi Mezut Ozil yang kerap tampil tidak konsisten.
Selain itu, Arteta juga mampu meyakinkan pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Bukayo Sako untuk tetap berseragam Arsenal. Dengan ini pula, para pemain pastinya menaruh rasa respek kepada mantan kapten Arsenal tersebut. Mengiyakan keinginan pelatih kerap kali berhubungan dengan kecocokan antara pemain dengan pelatih itu sendiri. Â
Arteta tampil dengan jalan yang sunyi. Kalem. Tidak terlalu berbasa-basi ketika diwawancarai. Tipe pelatih muda masa kini. Namun, dia menunjukkan hasil di lapangan hijau.
Tanpa pikir panjang, pelatih yang menggantikan Unai Emery pun diangkat menjadi pelatih kepala. Barangkali sebelumnya manajemen hanya seolah menjadikannya percobaan.