Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pilkada, Tidak Siap Menghadapi Perpecahan?

28 Juli 2020   20:28 Diperbarui: 1 Agustus 2020   08:16 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada. Sumber foto: KOMPAS

Namun, di luar dugaan sembilan keluarga tidak memilih calon ini. Mereka lebih memilih calon dari daerah lain. Karena ini, 9 keluarga ini seolah masuk daftar hitam. Mereka dijauhkan dari relasi sosial. Bahkan ada yang mengatakan andaikata calon dari kampung ibu saya menang, ke-9 keluarga itu mesti pindah ke kampung lain.

Pendek cerita, calon pemimpin dari daerah ibu saya tidak menang. Calon yang dijagokan oleh ke-9 keluarga itu keluar sebagai pemenang.

Situasi sedikit memanas. Syukurnya tidak terjadi bentrok fisik. Hanya yang terjadi adalah tidak adanya  komunikasi di antara masyarakat terlebih khusus dengan ke-9 keluarga tersebut. Ke-9 keluarga itu dinilai sebagai pembelot.

Tidak hanya situasi di kampung. Bahkan, ini juga terjadi di dalam keluarga sendiri. Dalam salah satu keluarga terjadi pilihan berbeda antara calon pemimpin berbeda. Pilihan berbeda itu terjadi karena faktor kedekatan.

Misalnya, salah satu anak harus memilih calon pemimpin daerah tertentu karena dia adalah mantan pimpinannya di salah satu instansi. Dia mempunyai relasi yang dengan pimpinannya itu.

Bahkan kariernya adalah buah dari kedekatan dengan calon tersebut. Karena ini, dia meminta anggota keluarganya di kampung untuk memilih calon pemimpin tersebut.

Tentunya, permintaan ini bisa berhubungan dengan harapan di waktu yang akan datang. Calon itu menang, dia juga bisa mendapatkan sesuatu yang berharga.

Persoalannya, saat keluarga di kampung juga mempunyai pilihan lain. Mereka lebih memilih calon yang lebih dekat dengan kampung daripada seorang pimpinan yang lebih dekat dengan anak mereka. Karena ini, tidak jarang terjadi perdebatan yang bisa berujung perpecahan. Gara-gara beda pilihan, relasi di keluarga di ambang perpecahan.

Pilkada memberikan nuansa beragam. Nuansa ini tercipta karena kontestasi itu bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat. Faktor kedekatan antara kandidat politis dengan masyarakat menjadi salah satu sebab yang menciptakan antusiasme di tengah masyarakat.  

Di balik kedekatan, bayang-bayang ketegangan di tengah masyarakat bisa terjadi. Ketegangan itu tercipta karena pilihan politis berbeda.

Seyogianya, penghargaan terhadap pilihan setiap orang mendapatkan tempat pertama. Beda pilihan juga tidak boleh menjadi sebab perpecahan antara satu sama lain.

Gobin Dd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun