Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Agar Kita Gampang Meminjam Barang Orang Lain

22 Juli 2020   17:12 Diperbarui: 22 Juli 2020   17:12 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meminjam uang. Sumber foto: crosswalk.com

Saya tertarik dengan status seorang ibu di dinding salah satu media sosial. Dengan gaya khas Floresnya, dia menulis demikian: 

"Kira2 sapa eee yg pernah pijam buka paket kls 4-nya (nama anakanya). Saya lupa siapa yang pinjam."

Tertarik dengan statusnya ini, saya pun coba menanyakan lebih jauh di balik statusnya itu. Dia mengamini jika ada orang yang pernah meminjam buku paket dari anaknya. Namun, dia sudah lupa siapa yang memimjam buku pelajaran yang biasa dipakai anaknya itu.

Belajar di rumah selama masa pandemi menuntut peran orangtua. Tidak heran, ibu ini juga berpartisipasi dalam pendidikan anaknya dari rumah, termasuk mengurusi buku-buku pelajarannya.

Pendeknya, sebagai orangtua yang bertanggung jawab dalam pelajaran anak di rumah, dia juga mesti tahu situasi anaknya. Makanya, saat buku paket anaknya tidak dikembalikan, sebagai orangtua dia merasa kecewa dengan peminjam. Bagaimanapun, pemimjam mesti menjadi orang pertama yang mengembalikan barangnya itu.

Terlebih lagi, menurutnya harga buku paket tersebut terbilang mahal. Membeli buku paket yang baru hanya menambah anggaran tertentu. Jadi, dia sangat berharap lewat status di medsosnya itu, peminjam bisa sadar diri dan kelak mengembalikan buku paket kepunyaan anaknya.  

Tidak terlepas dari status ibu ini, barangkali kita kadang berhadapan dengan situasi yang sama. Kita dibingungkan oleh orang-orang yang meminjam barang-barang kepunyaan kita. Ataukah, kita yang lupa mengembalikan barang pinjaman orang lain hingga pemiliknya yang datang menagih.

Ya, soal meminjam dan dipinjamkan dalam kehidupan sosial adalah pemandangan umum. Ini bisa menunjukkan sisi kesosialan kita sebagai manusia. Dalam mana, ada ketergantungan antara satu sama lain.

Pada saat salah seorang kekurangan dan membutuhkan sesuatu, dia akan berpikir untuk meminjam milik orang lain. Begitu pun sebaliknya, saat kita mempunyai lebih, orang lain bisa datang kepada kita untuk datang meminjam.  

Ada pelbagai barang yang biasa kita pinjamkan atau dipinjamkan oleh orang lain. Hal yang paling umum adalah uang.

Soal uang, kita sangat sulit untuk melupakan siapa yang meminjam uang kita itu. Tetapi kadang kala terjadi jika peminjam yang kerap seolah melupakan kewajibannya untuk membayar pinjamannya. Pada situasi seperti inilah, kita bisa menjadi marah, kecewa, dan trauma untuk memberikan pinjaman yang sama kepada orang lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun