Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Jumlah Gaji Belum Cukup Menghargai Upaya dan Hasil Kerja

17 Mei 2020   13:22 Diperbarui: 17 Mei 2020   19:37 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dunia kerja (Sumber: www.coburgbanks.co.uk)

Biasanya, kita mengapresiasi seseorang dengan memberikan kata-kata pujian atau barang tertentu. Apresiasi umumnya mempunyai daya dampak yang luar biasa.

Hal itu bisa memompa semangat seseorang untuk terus melakukan hal yang sama. Bahkan, itu bisa saja mendorong orang itu untuk melampaui apa yang telah dilakukannya dan dicapainya.

Makanya, apresiasi pada pekerjaan orang lain sangatlah perlu dalam sebuah komunitas yang terikat oleh relasi antara pimpinan dan karyawan. Kita mengapresiasi karena kita menghargai bukan semata karena hasil pekerjaan, tetapi upaya yang telah dilakukan. Pendeknya, kita memberikan apresiasi karena kita menghargai pribadi karyawan itu.

Dengan ini pula, seorang karyawan merasa keberadaannya dipedulikan. Bukan sekadar berada untuk memenuhi pekerjaan tertentu. Tetapi, dia berada untuk mengaktualisasikan diri seturut kemampuan yang dimiliki. Toh, aktualisasi dirinya itu tidak bertepuk sebelah tangan. Pemimpin tahu dan sadar pada aktualisasi dirinya itu lewat memberikan apresiasi tertentu. 

Apresiasi tidak sebatas pada gaji
Apresiasi itu sendiri adalah salah satu poin penting dalam relasi pimpinan dan karyawan. Seorang pimpinan seyogianya mempunyai kemampuan untuk menghargai upaya dan hasil kerja karyawan. 

Bukan sekadar melihat upaya dan hasil kerja bawahan sebagai mekanisme yang semestinya dilakukan dan terjadi. Karyawan bukanlah mesin atau robot. Mereka juga manusia yang membutuhkan perhatian tertentu.

Ya, tidak sedikit pimpinan yang melihat karyawan dan bawahan hanya sebagai instrumen untuk melanggengkan usaha mereka. Upah atau gaji dipandang sebagai penghargaan yang sudah tepat untuk menghargai usaha dan keberadaan mereka.

Padahal, apresiasi berupa pemberian gaji belum tentu mencukupi. Apresiasi yang berwajah manusiawi sangatlah perlu.

Dalam arti, ini perlu melibatkan perasaan. Perlakuan antara atasan dan karyawan tidak sebatas pada pemberian kewajiban, tetapi upaya untuk membangun kepercayaan antara satu sama lain.

Apresiasi bisa menggenjot karyawan untuk bekerja lebih baik. Selain itu, apresiasi juga bisa membangun rasa memiliki dari karyawan pada pekerjaannya. Karyawan tidak melihat pekerjaannya hanya semata sebagai sarana mendapat gaji.

Jika pandangan ini yang dihidupi, kecenderungan yang terjadi adalah kerja ala kadarnya, yang terpenting mendapat gaji. Hasilnya, kualitas kerja terabaikan. Jadi, sangat perlu membangun kepercayaan pada diri karyawan agar bertahan bukan semata-mata karena gaji, tetapi afeksi yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun