Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kematian Covid-19 di India Sangat Rendah, Data yang Dinilai Misteri

28 April 2020   11:07 Diperbarui: 28 April 2020   11:12 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu sisi kehidupan di India di tengah wabah virus Covid-19. Sumber foto: BBC.com

Testing itu bertujuan untuk mengetahui siapa saja yang sudah terinfeksi dengan Covid-19 dan mengetahui seseorang yang sudah pernah terinfeksi tetapi sembuh. Pertanyaan yang paling mendasar tentang jumlah yang pasti dari korban meninggal dunia karena Covid-19.

Sejauh ini, beberapa negara yang sangat parah terpapar Covid-19 melaporkan tingkat kematian yang sangat tinggi.

Studi pernah dilakukan pada 12 negara. The New York Times menemukan kalau pada bulan Maret, paling tidak ada 36,000 orang yang meninggal selama pandemi virus Corona daripada data resmi yang dikeluarkan. Kematian ini melingkupi mereka yang terjangkit dan dari mereka yang mempunyai gejala-gejala seperti Covid-19.

Sementara itu, analist dari Financial Times menyampaikan keseluruhan kematian selama pandemi Covid-19 di 14 negara. Dari hasil analisis ini, korban kematian sekitar hampir 60% lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi.

Kedua studi dan penelitian ini tidak melingkupi India. Tetapi ini hanya menjadi salah satu referensi kalau tingkat kematian yang dilaporkan  di India mungkin saja tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Sementara itu, Prabhat Jha dari Universitas Toronto yang mengepalai studi jutaan kematian di India, percaya bahwa hal ini perlu dilakukan secara benar termasuk tentang data kematian. Menurutnya, sebagian besar kematian  di India terjadi di rumah. Karenanya, sangat membutuhkan sistem-sistem lain untuk memastikan sebab kematian di India.

Penelitian menunjukkan kalau 80% kematian di India masih terjadi di rumah. Hal ini melingkupi kematian karena infeksi seperti Malaria dan Pneumonia. Kematian ibu, kecelakaan dan serangan jantung umumnya terjadi di rumah sakit.

Menurutnya juga, menghitung jumlah kematian dari data di rumah sakit tidaklah cukup. Itu tidak memberikan data yang akurat. Karenanya, bisa ada upaya menghitung kematian dari rumah pemakaman, tempat kremasi dan tempat penguburan.

K Srinath Reddi juga meyakini kalau perhitungan kematian di rumah tidak terlalu diperhatikan. Karenanya, para peneliti berpendapat bahwa di tengah ketiadaan sistem pengawasan kesehatan yang kuat, phone bisa dipakai untuk menemukan apakah ada kematian yang berhubungan dengan influensa covid-19 ataukah tidak.

Terlebih lagi, lebih dari 850 juta orang India menggunakan phone. Masyarakat bisa diminta untuk melaporkan kematian yang berkaitan dengan gejala-gejala Covid-19 dari kampung-kampung mereka pada nomor yang ditetapkan pemerintah. Kemudian, pemereintah bisa melakukan cross-check pada laporan itu dengan mengunjungi keluarga yang meninggal.

Menghitung kematian kerap menjadi persoalan rumit di India. Ada sekitar 10 juta orang meninggal di India pasa setiap tahun. The Million Death Stuy menemukan kalau beberapa kematian tidak dihitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun