Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengakrabi Masakan di Rumah dan Mengabaikan Sejenak Masakan dari Luar Rumah

28 April 2020   06:54 Diperbarui: 28 April 2020   07:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memasak di rumah. Sumber foto: via Kompas.com

Persiapan sarapan terbilang singkat dan sederhana. Bubur instan atau nasih putih, susu dan telur goreng. Biasanya, persiapan untuk memasak makanan siang dan malam membutuhkan waktu agak lama.

Selama empat hari berada di rumah itu, saya tak sekalipun mencicipi makanan yang dimasak di dapur rumah tersebut. Umumnya dipesan atau kami makan di luar rumah. Kondisi menjadi gampang dengan adanya pelbagi aplikasi internet yang membuat pemesanan makanan menjadi gampang.

Situasi keluarga ini gampang dipahami. Suami-istri mempunyai kesibukan. Pergi pagi dan pulang larut malam. Anak-anak pulang sekolah akan ditemani oleh nenek ataukah salah satu pembantu di rumah.

Pembantu rumah tangga juga hanya terbatas pada pekerjaan-pekerjaan tertentu. Jadinya, memasak di rumah bukanlah menjadi kebutuhan dan kebiasaan pembantu rumah dari keluarga ini.

Anak-anak juga menjadi terbiasa makan di luar rumah. Bahkan, kedua anak mereka sudah menjadi terbiasa untuk memesan makanan untuk dibawa ke rumah.

Situasi mungkin agak berbeda saat ini. Banyak rumah makan ditutup. Pesanan internet pun terbatas. Belum lagi, kecemasan pada peluang terjangkit virus corona.

Memasak dan menikmati masakan di rumah menjadi pilihan. Persoalannya, saat memasak bukanlah kebiasaan atau passion. Pada situasi seperti ini, orang akan mengeluh karena keterbatasan akses untuk mendapat makanan dari luar rumah. Selain itu, orang mulai merasa menyesal karena tidak membangun kebiasaan untuk memasak di rumah.

Tinggal di rumah bisa menjadi kesempatan untuk menekuni kebiasaan ini. Bahkan ini bisa menjadi titik awal untuk mengakrabi kebiasaan memasak di rumah dan menikmati menu makanan rumah, daripada sering memesan makanan di dan dari luar rumah.

Tidak salah untuk makan di luar rumah atau memesan makanan dari luar rumah. Namun, memasak di rumah bisa menjadi kesempatan untuk mengisi waktu. Kita juga bisa berinovasi lewat menu makanan.

Saya kira aktivitas memasak bukan sekadar menjadikan bahan-bahan tertentu menjadi makanan layak santap. Tetapi ini juga melibatkan perasaan untuk menyadari masakan apa yang dikehendaki oleh anggota keluarga.

Bahkan dengan memasak, kita bisa tahu apa yang menjadi selera dan keinginan anggota keluarga kita. Semakin seseorang tahu selera anggota keluarga, semakin dia dekat dengan anggota keluarga tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun