Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Sosial Kelompok Kriminal di Meksiko Saat Pandemi, Berkah Sekaligus Ancaman bagi Negara

21 April 2020   10:14 Diperbarui: 21 April 2020   12:15 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: the Guardian.com

Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang berbeda-beda bagi setiap negara. Tiap negara juga menyikapinya dengan kebijakan yang berbeda. Perbedaan itu bisa terjadi karena faktor konteks yang dimiliki oleh masing-masing negara.

Karenanya, menerapkan aturan dari negara lain ke konteks negara kita, peluangnya bisa saja berhasil dan bisa juga gagal. Berhasil karena mungkin konteksnya sama. Sebaliknya, hal itu gagal karena konteksnya berbeda.  

Beberapa negara melihat pandemi Covid-19 sebagai momen untuk bersatu. Bersatu bersama pemerntah dan tim medis untuk melawan penyebaran virus Corona. Alhasil, proses penanganannya berlangsung gampang, cepat dan sesuai dengan target.

Ada pula yang melihat pandemi Covid-19 sebagai kesempatan untuk melanggengkan kepentingan politik. Biasanya, tim oposisi akan mencari dan bahkan menciptakan ruang untuk mengeritik pemerintah. Kalau kritiknya bernuansa positif, hal itu bisa diterima. Tetapi kalau tidak, hal itu hanya bisa memperkeruh situasi yang sementara terjadi.

Di Mexico, para kelompok kriminal melihat pandemi Covid-19 sebagai kesempatan untuk menguatkan keberadaan mereka. Negara Mexico familiar dengan kisah tentang para grup mafia obat-obat terlarang.

Melansir berita dari the guardian.com (20/4/2020) ada sekitar 200 grup kriminal  yang aktif di Mexico. Motif kejahatan yang dilakukan oleh grup kriminal ini umumnya adalah tindakan kekerasan, penculikan dan pemerasan.

Di tengah wabah virus Corona, beberapa grup kriminal memanfaatkan situasi untuk memperoleh popularitas dari masyarakat. Popularitas itu tercapai lewat aksi sosial. Mereka membagikan bantuan kepada masyarakat. Seperti contoh, yang terjadi di kota Apatzingan, Mexico. Salah satu grup kriminal lokal kota itu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.

Keberadaan grup kriminal menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pemerintah Mexico. Selama 20 tahun terakhir, pemerintah Mexico terlihat sulit dalam mengatasi pengaruh para grup kriminal. Grup-grup kriminal ini malah melebarkan kontrol wilayah dan bahkan menciptakan konflik bersenjata.

Jumlah grup kriminal yang aktif di Mexico terbilang sangat banyak. Sekitar 200 grup. Hal ini menyebabkan tingkat pembunuhan meningkat. Di tahun 2019 saja, ada 34,582 pembunuhan yang terjadi di Mexico. Ini pun dinilai sebagai salah satu tahun berdarah sejak tahun 1990.

Sebaliknya, di beberapa negara Amerika Latin, jumlah kekerasan menurun selama masa pandemi. Hal ini disebabkan karena pemberlakuan jam malam. Sementara di Mexico, kekerasan tetap terjadi di bulan Maret dan pada awal bulan April. Pada bulan Maret, jumlah pembunuhan sekitar 2,585.

Di tengah masa pandemi, beberapa analisis mencemaskan pengaruh para gang kriminal ini. Mereka cemas kalau gang kriminal memanfaatkan situasi krisis untuk mempengaruhi pikiran masyarakat tentang negara. Ujung-ujungnya, itu bisa menciptakan ketidakpercayaan mereka kepada negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun