Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Andaikata Karantina Terjadi di Masa Pemilu, Pasti Banyak Bantuan yang Datang

18 April 2020   18:04 Diperbarui: 19 April 2020   02:14 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bantuan di masa karantina. Sumber foto: Rappler.com

Masa karantina menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Betapa tidak, banyak tempat kerja yang ditutup untuk sementara waktu. 

Kehilangan pendapatan menyebabkan banyak keluarga menjadi sulit untuk biaya kebutuhan harian. Kalau tidak mempunyai simpanan, pastinya situasi menjadi kian rumit.  

Pemerintah tentunya sudah mempertimbangkan situasi ini. Masalah ekonomi rakyat adalah dampak langsung dari kebijakan karantina. Makanya, pelbagai jenis bantuan dari pemerintah itu, entah itu dari level pusat hingga level desa diberikan kepada masyarakat. Apakah itu mencukupi kebutuhan masyarakat selama masa karantina?

Saya kira itu belumlah cukup. Terlebih lagi kalau masa karantina berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Bantuan itu mungkin hanya cukup untuk beberapa hari saja. Selebihnya, masyarakat tetap berharap pada kemampuan sendiri untuk bertahan hidup di tengah masa karantina.

Untuk konteks Filipina, bantuan juga dikucurkan dari pihak desa. Pemerintah daerah meminta pihak desa untuk memanfaatkan dana bencana. Dana bencana itu merupakan bagian dari dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah setiap tahun. 

Setiap desa mempunyai jumlah dana yang berbeda-beda. Ini bisa terjadi bergantung pada karakter dan situasi sebuah desa. Dari dana desa yang diperoleh tahunan itu, 10% ditetapkan sebagai dana bencana.

Wabah virus Corona dinilai sebagai bencana kemanusiaan. Sebulan lebih banyak tempat di Filipina yang berada dalam situasi karantina. Banyak orang menganggur, tanpa kerja dan pendapatan. 

Menyikapi itu, pemerintah pusat meminta pemerintah desa untuk memanfaatkan dana desa, terlebih khusus dana bencana. Sejauh ini, dana bencana itu dimanfaatkan oleh pemerintah desa.

Di desa di mana saya tinggal, dana bencana itu dipakai dengan membelanjakan beberapa kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok itu diantaranya ikan kaleng/sardines, mie, masker, dan tiga kilo beras. Lalu, pemerintah desa membagikan bantuan ini kepada masyarakat. 

Pembagiannya bukan per individu, tetapi per keluarga. Secara umum bantuan dari pemerintah desa itu tidaklah cukup. Bahkan itu hanya bisa dikonsumsi selama sehari kalau anggota keluarganya banyak.

Tidak hanya itu, pemerintah kabupaten juga mendistribusikan bantuan kepada masyarakat. Bantuan itu juga berupa barang-barang kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, beras, sabun dan lain sebagainya. Namun, bantuan itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga selama masa karantina. Mungkin itu hanya cukup untuk 4-7 hari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun