Di saat kita memasuki sebuah toko, swalayan dan departemen store, sebagai konsumen kita bisa saja menghadapi dan mendapat perlakuan yang berbeda.
Ada sales yang datang mendekat, menawarkan barangnya dan bahkan menjelaskan jualannya itu. Ada pula yang berlaku cuek, tidak mau peduli dan memperhatikan konsumen ala kadarnya.
Secara pribadi, saya lebih suka pada sales yang datang dan menyapa konsumen yang datang. Selain memberikan sapaan, mereka menanyakan apa yang dicari atau apa yang perlu dibantu.
Dengan ini, konsumen merasa nyaman. Bisa saja dengan situasi itu, konsumen menjadi tertarik dan mempunyai niat untuk membeli barang yang ditawarkan.
Sebaliknya, saat sales hanya cenderung memperhatikan tingkah laku konsumen, secara tidak langsung hal itu menimbulkan ketidaknyamanan.
Apalagi cara memperhatikannya itu terkesan dengan raut wajah curiga. Siapa pun pasti tidak suka. Keinginan untuk berbelanja bisa saja memudar.
Saya pernah mengalami dua tipe sales seperti itu. Saya lebih suka dengan sales yang perhatian dan peka dengan keinginan konsumen. Tetapi saya merasa tidak nyaman dan tidak suka dengan sales yang cenderung memperhatikan.
Saya pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan dengan sales. Di salah satu departemen store.
Waktu itu saya mau membeli sebuah tas. Ada sales yang berada di dekat tempat saya mengambil tas itu. Sewaktu saya mengecek pelbagai macam tas, sales itu tidak datang menghampiri.
Tetapi pada saat saya mengambil salah satu tas, sales itu segera datang menghampiri dan menanyakan barang yang saya ambil. Setelah itu, dia melihat label dan menuliskan kode tertentu pada label harga.
Kode itu bisa menandakan ke kasir kalau sales itu yang menjadi pelayan untuk saya. Dengan ini, dia mendapat poin atau bonus tertentu karena bisa membuat seseorang membeli sebuah barang.