Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Penyebaran Awal Covid-19 di China dalam Menanggapi Status Darurat di Indonesia

14 Maret 2020   09:10 Diperbarui: 14 Maret 2020   11:26 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto TheJakartaPost.com


Sejak kasus virus Corona ditemukan di Indonesia, hampir setiap hari kasus bertambah naik. Ini bisa berarti kalau Covid-19 sudah menyebar ke beberapa tempat di Indonesia.

Seturut laporan badan kesehatan Indonesia, sejauh ini sudah ditemukan 69 kasus yang berhubungan dengan Covid-19. Dari 69 kasus itu, ada 4 yang meninggal dunia (thejakartapost.com 13/3/2020).

Meski demikian, pemerintah belum mengambil langkah ekstrem seperti yang dilakukan oleh beberapa tempat di belahan dunia. Langkah ekstrem itu adalah menutup total segala kegiatan publik dan fasilitas yang memungkinkan banyak orang untuk berkumpul untuk sekian waktu.

Dengan kata lain, pemerintah melakukan langkah karantina pada level desa, kota dan bahkan provinsi agar bisa mengevaluasi dan mengontrol penyeberan Covid-19.

Betapa tidak, badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai kalau ada kasus positif Corona yang gagal terdeteksi. Hal ini yang memungkinkan Covid-19 menyebar cepat. Apalagi kalau fasilitas kesehatan tidak memadai (Kompas.com 13/03/2020).

Tentang fasilitas kesehatan, Indonesia mungkin harus menimbang hal ini. Tanpa fasilitas yang memadai, Covid-19 menjadi sulit terdeteksi. Alhasil itu memungkinkan penyebarannya pada banyak orang.

Hemat saya, sejauh ini pemerintah mungkin merasa kalau kasus yang ditemui di Indonesia masih bisa dikendalikan. Kalau perasaan dan kesadaran ini yang berdiam di benak pemerintah, hal itu perlu dievaluasi secara lebih serius jika melihat cikal bakal munculnya virus Corona di China.

Penyebaran awal Covid-19 bermula dari ketidaksadaran pemerintah China pada kemunculannya. Seperti yang ditulis dalam Fox News (14/3/2020), pemerintah China sebenarnya sudah mengetahui keberadaan virus Corona sebulan sebelum dinyatakan dan diakui keberadaannya ke publik pada bulan Desember.

Menurut laporan dari dokumen pemerintah yang dilihat oleh the South China Morning Post, virus Corona sudah ada kasus pertamanya pada pertengahan November. Awalnya mungkin pemerintah merasa kalau virus itu merupakan hal yang biasa terjadi pada beberapa pasien.

Situasi menjadi berubah setelah 17 November 2019. Ada satu sampai lima kasus yang dilaporkan setiap hari. Sejak 15 Desember, jumlah yang menderita Covid-19 meningkat menjadi 27 orang. Lima hari setelahnya, jumlah pasien meningkat menjadi 60 orang. Pendeknya, setiap hari kasus Covid-19 meningkat dari hari ke hari hingga hal itu pun menyebar ke pelbagai belahan dunia.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), laporan kasus pertama Covid-19 dinilai terjadi pada 8 Desember. Hal itu berdasar pada laporan medis yang disampaikan oleh pemerintah China.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun