Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nasib Sedih Manchester City pada Dua Musim di Eropa dan Kesempatan bagi Tim Lain di Inggris

15 Februari 2020   07:19 Diperbarui: 15 Februari 2020   13:59 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola, pelatih man city. Sumber foto: Goal com/getty images

Dalam investigasi yang dilakukan oleh komisi UEFA, the Adjudicatory Chamber of UEFA's Club Financial Control Body, menemukan kalau Man City menyalahgunakan keuntungan sponsor antara tahun 2012 dan 2016.

Investigasi ini mencuat ke permukaan setelah majalah Jerman, "Der Spiegel" di bulan November 2018 berbicara tentang email dan dokumen yang mengarah pada sponsihip Man City.

Seperti yang dikutip oleh Kompas. Com dari "Guardian", dalam dokumen dan email yang dibocorkan oleh majalah Jerman, "Der Spiegel", pemilik Man City Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan mengalokasikan uang pribadi untuk sponsor utama Man City,  Etihad.

Karena suntikan dana ini, Etihad menjadi sponsor di Man Ciy seperti pada jersey pemain City, nama stadion dan akademi Man City  (kompas.com 15/2/2019).

Hukuman terlihat begitu berat bagi Man City yang sudah terbiasa tampil di Liga Champions sejak diambil alih oleh pengusaha asal Abu Dhabi itu.

Padahal keseringan bermain di Liga Champions bisa membangun mentalitas sebagai salah tim yang disegani di Eropa.

Pada saat M. City sedang membangun mentalitas tim untuk terbiasa bermain di level Liga Champions, komisi UEFA malah mengeluarkan larangan dua tahun untuk bermain di kompetesi antarklub Eropa.

Musim kompetesi 2019/2020 merupakan kesempatan Pep Guardiola dan anak-anak asuhnya bermain di Liga Champions. Namun jalan menuju tangga juara terlihat agak terjal.

Betapa tidak, Pep Guardiola akan ditantang oleh Real Madrid. Real Madrid mempunyai tradisi kuat dan mentalitas petarung dan pemenang di Liga Champions.

Sementara itu, Man City belum terlalu berakar di Liga Champions dan mentalitas sebagai salah satu tim hebat di Liga Champions belum nampak hingga saat ini.

Kalau saja, M. City kandas di tangan anak-anak asuh Zidane, maka M. City mesti menanti dua musim untuk bisa kembali bermain di Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun