Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manajemen Waktu, Gaya Hidup yang Bisa Ditanamkan Sejak Usia Dini

29 Januari 2020   14:06 Diperbarui: 3 Februari 2020   01:48 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajarkan managemen waktu kepada anak (Sumber: www.ibudanbalita.com)

Barangkali ada orangtua yang cenderung marah karena anak yang masih berusia sekolah dasar cenderung untuk menghabiskan banyak waktunya di depan TV atau bermain dengan handphonenya.

Kemarahan bukanlah solusi. Pasalnya, akar persoalan tidak dipecahkan. Salah satu akar persoalannya adalah tidak adanya pengaturan waktu untuk seorang anak. Kalau ada pengaturan waktu, anak-anak mempunyai kompas untuk menjalani hidup harian mereka.

Acap kali orangtua berpikir untuk apa membuat manajemen waktu bagi anak yang berusia sekolah dasar. Toh, mereka gampang dikontrol dan diatur. Sekali atau dua kali diberi instruksi mereka akan mengikutinya. Apalagi kalau instruksinya dibumbui dengan nada ancaman dan peringatan, pastinya anak-anak segera menurutinya.

Namun pendekatan seperti ini tidak seutuhnya memecahkan persoalan. Anak-anak bisa saja menuruti instruksi hanya faktor rasa takut daripada menyadari pengaturan waktu itu sendiri.

Salah satu hal yang mungkin dibuat adalah melatih anak-anak dalam pengaturan waktu mereka. Seperti misal, orangtua sudah menentukan jam bangun pagi, waktu persiapan ke sekolah dan apa yang akan dilakukan setelah pulang dari sekolah.

Di sinilah tugas orangtua. Dalam mana, mereka tidak hanya menjadi yang pertama menghidupi aturan tersebut, tetapi mereka selalu mengarahkan anak-anak pada pengaturan waktu.

Awalnya mungkin terasa sulit. Tetapi kalau hal ini terus dilakukan secara konsisten, seorang anak pun menjadi terbiasa untuk melakukannya.

Sewaktu masih SD, orangtua saya begitu disiplin dalam mengatur waktu bagi saya dan ketiga saudara saya. Dalam sehari, orangtua sudah mengalokasikan waktu seseuai porsinya masing-masing.

Manajemen waktu dari keluarga sangat membantu saya saat melanjutkan sekolah berasrama. Enam tahun di sekolah asrama bukanlah persoalan. Sebaliknya beberapa teman mesti mengundurkan diri atau juga dikeluarkan karena ketidakmampuan untuk menjalani aturan harian di asrama.

Sewaktu saya sekolah SMP dan SMA di asrama selama 6 tahun, satu hal yang membekas dalam ingatan adalah perihal manajemen waktu. 

Waktu selama sehari sudah diatur seturut kegiatan di sekolah dan di asrama. Mulai dari bangun tidur hingga tidur malam, semuanya sudah tercatat dalam sebuah aturan asrama dan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun