Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penembakan Pesawat Ukraina, antara Kekeliruan Manusiawi dan Kelemahan Sistem Negara Iran

12 Januari 2020   08:35 Diperbarui: 12 Januari 2020   08:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: CNN Indonesia

Beberapa hari lalu, Presiden Kanada, Justin Trudeau mengatakan kalau pesawat Ukraina ditembak oleh misil Iran. Pernyataan itu keluar sebagai hasil investigasi intel negara Kanada dan sekutunya.

Namun Iran menilai itu sebagai rumor yang tidak logis. Iran berpendirian kalau kejatuhan pesawat itu sebagai kesalahan teknis dan mesin.

Hanya beberapa hari polemik ini mengangkasa di pelbagai media, Iran pun mengakui kebenaran di balik penembakan itu. Kebenaran terbuka terlihat datang terlambat karena pelbagai negara sudah perang argumen tentang motif di balik kejatuhan pesawat itu.

Ya, telah menolak pelbagai klaim tentang kemungkinan Iran-lah yang menembak pesawat Ukraina, pada akhirnya Iran buka mulut. Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan kalau ada kesalahan manusia sehingga misil menghantam pesawat Iran.

Terbukanya kebenaran ini pastinya menambah panjang kisah memanas antara Iran dan Amerika Serikat. Belum lagi, negara-negara seperti Kanada yang mempunyai banyak korban dari kesalahan manusia ini (BBC. News 11/1/20).

Peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina ini terjadi beberapa jam saat Iran menembakkan misil mereka ke dua kamp Amerika Serikat di Irak. Pastinya dalam situasi seperti ini, militer Iran juga berwaspada pada serangan balasan. Alih-alih menanti serangan balasan, Iran malah melakukan kesalahan dengan meluncurkan misil yang mengenai pesawat internasional Ukraina nomor penerbangan PS752.

Terkuaknya motif di balik peristiwa ini berkat hasil investigasi dan laporan dari intel negara Barat yang mengatakan kalau peristiwa kejatuhan pesawat itu berhubungan dengan keterlibatan negara Iran.

Menanggapi peristiwa ini, pemerintah Iran mengatakan untuk meningkatkan sistem keamanan mereka guna mencegah kesalahan yang sama pada waktu yang akan datang. Selain itu, pemerintah Iran juga menyatakan untuk mengadili dan menghukum siapa saja yang telah terlibat pada kesalahan fatal ini.

Selain itu, pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei mengatakan untuk melakukan investigasi yang lebih mendalam atas insiden ini. Betapa tidak, insiden ini bisa "menenggelamkan" popularitas Iran di mata dunia.

Insiden ini bukanlah sekadar kesalahan manusia semata. Tetapi hal ini juga merupakan kesalahan sebuah sistem yang ada di tubuh pemerintahan. Seharusnya, kalau sistem yang kuat pastinya tahu mengidentifikasi mana pesawat domestik dan mana pesawat tempur yang hendak menyerang teritori negara.

Namun, sistem yang lemah memungkinkan ada kesalahan yang berakibat fatal. 176 nyawa menjadi korban dari kesalahan sebuah sistem negara yang tidak efesien dan efektif.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga yang menjadi korban dari insiden ini. Tidak hanya itu. Para petinggi Iran yang terlanjur begitu percaya diri bahwa kejatuhan pesawat merupakan masalah mesin juga ikut menyampaikan permohonan maaf kepada negara-negara yang merasa dirugikan.

Tidak terlepas dari kebenaran yang terjadi di lapangan dan permohonan maaf dari pemerintah Iran, peristiwa ini membahasakan tentang wajah atau gambaran kalau perang dan konflik sungguh-sungguh terjadi.

Pertama-tama yang menjadi korban dari perang dan konflik ini bukan hanya pihak militer, tetapi nyawa warga sipil yang tidak berdosa dan tidak mau adanya perang. Hanya karena berada di daerah konflik, mereka mesti menjadi korban.

176 nyawa insiden jatuhnya pesawat Ukraina merupakan kenyataan yang menggambarkan jatuhnya korban tak bersalah. Mereka bisa saja tidak mau adanya konflik antara Amerika Serikat dan Iran. Namun karena berhadapan dengan sistem yang salah, mereka menjadi korban.

Entah apa tanggapan dan reaksi lanjut dari negara-negara yang merasa dirugikan dari peristiwa ini. Tentunya, permohonan maaf tidak sekadar diterima tanpa ada kompensasi yang setimpal ada peristiwa ini.

Keadilan bagi korban adalah jalan yang tepat bagi pemerintah Iran untuk memulikan situasi dan popularitas mereka di mata negara-negara lain. Upaya melindungi pelaku di balik alasan kekeliruan manusiawi hanya bisa memperpanjang masalah.

Sebaliknya saat pemerintah Iran dengan berani menindak tegas para pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, pastinya banyak negara yang mendukung dan menghargai proses hukum tersebut. Ujung-ujungnya, konflik bisa dihindarkan dan relasi antara negara tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Selain itu, hal ini mengingatkan banyak negara untuk memperbaiki sistem negara agar kekeliruan manusiawi tidak gampang terjadi. Sistem yang baik selalu menolong kelemahan manusiawi dalam menghadapi pelbagai persoalan.

Salam Damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun