Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miss Universe, Ketika Cantik Itu Bukan karena Berkulit Putih

10 Desember 2019   04:37 Diperbarui: 10 Desember 2019   04:53 4713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zozibini Tunzi dimahkotai sebagai Miss Universe. Sumber foto ABS-CBN News

Barang kali sebagian besar dari kita masih hidup dan berada dalam konteks masyarakat yang masih berasumsi kalau seorang yang berkulit putih merupakan kriteria kecantikan atau kegantengan.

Tidak heran, karena asumsi seperti itu, tingkat konsumsi kosmetik pemutih kulit meningkat. Iklan di layar kaca kerap kali menampilkan bahan komestik yang dinilai bisa memutihkan kulit.

Pendeknya tidak sedikit orang yang berusaha sedemikian untuk terlihat berkulit putih walaupun pada kenyataannya hal itu hanya bersifat sementara. Sebenarnya saat komestik hilang atau pudar, warna kulit pun kembali pada keasliannya.

Asumsi ini pun merembet pada bagaimana seorang tampil berfoto di media sosial. Berkat perkembangan pelbagai macam aplikasi di phone, orang bisa mengubah warna kulit hitam dan sawo matang menjadi putih mengkilap.

Jadinya, orang yang sama akan terlihat berbeda antara di dunia nyata dan di dunia maya. Di dunia nyata berkulit hitam dan coklat, tetapi di dunia maya berkulit putih.

Semua upaya ini terjadi dan terlahir karena persepsi dan anggapan kalau menjadi menarik itu bergantung pada warna kulit. Berwarna kulit putih adalah pandangan yang menghuni benak banyak orang dan itu juga  kriteria untuk menjadi menarik.

Namun kontes Miss Universe di Tyler Perry Studios, Atlanta, Georgia (09/12) seyogianya bisa membongkar persepsi dan asumsi itu. Berkulit putih tidak semata-mata kriteria utama kecantikan.

Yah, Konteks kecantikan Miss Universe ini bisa memberi pesan kalau yang cantik tidak semata-mata bergantung pada warna kulit.

Adalah Miss Afrika Selatan, Zozibini Tunzi dimahkotai sebagai Miss Universe menggantikan Miss Filipina Catriona Gray. Miss Afrika Selatan (26 tahun) ini berhasil terpilih dari 90 perempuan lain dari negara-negara berbeda untuk menjadi Miss Universe.

Keberhasilan Zozibini Tunzi tidak lepas dari penampilannya dalam kontes versi pakaian renang, gaun malam dan dalam sesi tanya-jawab yang berhubungan dengan isu-isu sosial.

Selain itu, kemenangannya itu juga ditandai oleh keberhasilannya  menjelaskan alasan mengapa dia merupakan orang yang tepat menjadi Miss Universe ( CNN 9/12/19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun