Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kebangkitan Timnas Belanda dan Jalan Mulus ke Piala Eropa 2020

13 Oktober 2019   16:33 Diperbarui: 14 Oktober 2019   10:16 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanda kini berada di tangan generasi pemain| Sumber: Twitter UEFA Euro 2020 @UEFAEURO

Kebangkitan Timnas Belanda
Orange, demikian julukan yang melekat pada tim nasional sepak bola Belanda. Dijuluki sebagai tim Orange bukan karena warna benderanya, tetapi karena sejarah di balik perjuangan orang-orang Belanda di masa lalu.

Adalah William the Orange, keluarga bangsawan, yang dipandang sebagai seorang pejuang yang melawan orang-orang Spanyol Habsburgs. Perjuangan ini mengantarkan Belanda pada kemerdekaan di tahun 1581. 

Jadi, warna Orange yang identik dengan timnas Belanda ini merujuk pada semangat perjuangan dari William the Orange di masa lalu (amsterdam hangout, 22/3/19).

Semangat perjuangan yang melekat pada warna Orange itu bisa juga membahasakan perjuangan timnas sepak bola Belanda sekarang ini. 

Timnas ini sedang berjuang untuk bangkit dan kembali ke jalur sebagai salah satu tim yang disegani di Eropa. Bagaimana tidak, Belanda gagal tembus di babak utama di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.

Belanda merupakan salah satu lumbung pemain sepak bola berbakat. Tidak hanya itu, Belanda juga mempunyai sejumlah legenda yang berpengaruh di dunia sepak bola.

Salah satunya adalah Johan Cruffy. Johan Cruffy tidak hanya dikenal sebagai seorang yang merevolusi sepak bola di Belanda dengan gaya "total football", tetapi dia juga dianggap perintis gaya permainan "tiki-taka" Barcelona, Spanyol. 

Karenanya, dia tidak hanya dihormati di negaranya sendiri, tetapi dia juga menjadi referensi gaya permainan klub Barcelona.

Seperti yang dilansir dalam BBC (3/6/19), spirit yang menjiwai permainan Belanda adalah juga prinsip yang diberikan Johan Cruffy. Johan Cruffy mengatakan "Bermain sepak bola itu sangat sederhana, tetapi permainan sepak bola yang sederhana adalah sesuatu yang paling sulit ada."

Prinsip ini pun menjadi bagian yang melatari kehidupan di tempat latihan timnas Belanda yang dilengkapi dengan banyak fasilitas. Prinsip ini pastinya pula menjiwai para punggawa tim Orange untuk tampil bagus di setiap pertandingan.

Setelah beberapa nama beken seperti Sneijder, Arjen Robben dan Van Persie memutuskan gantung sepatu tahun ini, beberapa anak muda mulai menuliskan nama mereka bersama timnas.

Ronald Koeman dan Virgil van Dijk| Sumber: givemesport.com
Ronald Koeman dan Virgil van Dijk| Sumber: givemesport.com
Sebut saja, Frengkie de Jong, Matthijs de Light, dan Virgil van Dijk. Mereka ini hanyalah beberapa nama yang menjadi harapan Belanda untuk terbang tinggi di level Eropa maupun dunia.

Para pemain ini umumnya mempunyai kontribusi besar untuk klub mereka masing-masing. Bahkan Virgil van Dijk dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa tahun ini berkat penampilan impresifnya bersama Liverpool.

Meski bertaburan bintang, beberapa tahun terakhir Belanda juga sepertinya melempem saat berkiprah di kancah sepak bola Eropa dan Piala Dunia. 

Di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia tahun lalu, Belanda gagal ikut karena penampilan yang kurang baik selama masa kualifikasi. Padahal ada beberapa bintang yang menghiasi timnas Belanda waktu itu.

Karenanya, sangat disayangkan saat tim ini bertabur bintang, tetapi di pihak lain para bintang itu gagal memberikan yang terbaik bagi timnas dan gagal tampil di pentas internasional.

Kali ini, Belanda berada di tangan generasi pemain yang juga cukup diperhitungkan. Catatan penampilan tim Orange saat ini menunjukkan kalau mereka siap tempur menghadapi timnas negara apa pun.

Sang pelatih, Ronald Koeman tahu benar kalau Belanda mesti bangkit dari keterpurukan. Dia datang ke timnas Belanda untuk mengembalikan kekuatan tim ini. Seperti yang dilansir dalam Squawka (10/09/19), Muhammad Butt menulis kalau timnas Belanda berada di tangan yang tepat.

Salah satu alasan adalah taktik yang diterapkan oleh Ronald Koeman. Ronald Koeman mengubah pola permainan. Pola permainan ini dinilai kembali ke model permainan lama timnas Belanda yang menerapkan pola 4-3-3. 

Dengan adanya gelandang seperti Frenkie de Jong dan Wijnaldum, Ronald Koeman bisa membangun tim yang mempunyai penguasaan bola dan passing yang cepat.

Selain itu, Ronald Koeman menekankan pada kualitas, intensitas di tempat latihan dan penekanan pada sistem pertahanan yang solid. Karenanya melihat performa timnas Belanda, bisa jadi Belanda sedang bangkit dari keterpurukan dan siap menggoyangkan Eropa dan dunia.

Jalan Mulus Belanda ke Piala Eropa 2020?
Pada kompetisi kualifikasi Piala Eropa 2020, untuk sementara Belanda berada di puncak grup C. Belanda mempunyai 12 poin yang mana jumlahnya sama dengan tim Panzer, Jerman.

Belanda hanya unggul dari segi produktivitas gol. Dari lima pertandingan yang dilakonkan Belanda, mereka sudah memenangkan empat pertandingan dan sekali kalah. Menariknya, mereka kalah dari Jerman di kandang sendiri. Dan Jerman pun sekali kalah dari Belanda di Jerman.

Melihat statistik ini, bisa dikatakan kalau tim Orange bakal mulus ke Piala Eropa. Mereka mempunyai skuad yang mumpuni untuk memuluskan langkah mereka menuju Piala Eropa. Bahkan dengan skuad yang ada, Belanda juga bisa berbicara banyak di pentas Piala Eropa maupun Piala Dunia.

Salah satu contohnya yakni pada laga ketujuh kualifikasi Piala Eropa terakhir melawan Irlandia Utara (10/11/19). Sampai menit ke-80, pasukan Irlandia Utara berpikir kalau mereka akan membawa pulang kemenangan dari stadion De Kuip, Feyenord.

Konsentrasi tinggi dan pertahanan yang solid menyulitkan anak-anak asuh Ronald Koeman untuk mencetak gol. Hingga menit ke 80 gol penyama kedudukan akhirnya bersarang ke gawang Irlandia Utara.

Tidak sampai di situ, Gol penyama kedudukan ini pun dikuti dua gol lain di masa "injury time" (menit 90+2 dan 90+4). Dua gol tambahan ini pun menggenapi kemenangan Belanda atas Irlandia Utara meraih tiga poin di kandang sendiri.

Salah satu pelajaran dari laga ini adalah soal mentalitas anak-anak asuh Ronald Koeman. Mentalitas pemenang. 

Mentalitas ini adalah salah satu kebutuhan utama tim. Tanpa mentalitas seperti ini, meski bertabur bintang, penampilan tim bisa tidak menggigit saat bermain di lapangan hijau.

Di laga berikut kualifikasi Piala Eropa, Belanda akan berhadapan dengan Belarusia (13/10/19). Di atas kertas, Belanda bisa meraih tiga poin yang bisa menguatkan posisi mereka di tempat pertama dan memuluskan langkah mereka ke Piala Eropa 2020. 

Meski demikian, Belanda mesti menggunakan semua potensi yang mereka miliki untuk benar-benar lolos ke Piala Eropa 2020.

Gobin Dd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun